Blak-blakan Bahas Isu Pangan, Megawati: Nanti Pasti Saya Dibully Lagi
Terkait komentarnya mengenai pangan dan stunting ini, ia menyadari kemungkinan dirinya kembali mendapatkan perundungan (bully) dari berbagai pihak
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berbincang mengenai masalah pangan yang berkaitan dengan stunting.
Karena dirinya memahami bahwa 'petugas partainya' itu saat ini merasa resah karena isu satu ini.
Megawati Soekarnoputri menilai bahwa isu kelaparan dan kelangkaan pangan sebenarnya dapat dicegah.
Hal ini ia sampaikan di depan para kader dan tamu undangan Perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
"Tadi saya bisik-bisik dengan Pak Jokowi 'Bapak, hati-hati yo Pak, kalau urusan roso ne kelaparan itu koyone (kelaparan kayaknya) nggak deh', karena beliau (Jokowi) kan resah masalah pangan," kata Megawati Soekarnoputri , dalam sambutannya.
Kelangkaan pangan dapat dicegah jika ada sifat gotong royong.
Ia menegaskan bahwa ada begitu banyak bahan pangan yang mudah untuk ditanam, bahkan di halaman rumah sendiri.
Saat terjadi kelangkaan beras pun, ada beragam pangan yang juga mengandung karbohidrat dan dapat memenuhi kebutuhan gizi rakyat.
Menurutnya, Indonesia adalah negara kaya yang memiliki beragam jenis tumbuhan, terutama yang dapat dikonsumsi.
"Asal kita benar benar fokus, rakyat kita kalau dikomando itu bisa kok pak, jangan mikir beras, semua, (kita punya) apa yang ada yang bisa dimakan," jelas Megawati.
Presiden ke-5 RI itu kemudian menyampaikan bahwa dirinya selalu ingat pesan sang ayah, Presiden ke-1 RI Soekarno yang akrab disapa Bung Karno dan kakaknya.
Sejak kecil, ia selalu diingatkan bahwa menyisakan makanan di dalam piring merupakan hal yang tidak boleh dilakukan.
Dirinya selalu diingatkan bahwa ada begitu banyak orang yang kelaparan dan tidak bisa mendapatkan sedikitpun makanan untuk sekadar menahan rasa lapar.
"Karena Bapak saya dari kecil bilang kalau saya makan nggak habis, kakak saya semua bilangnya gini 'iku melas (itu sayang) loh kalau yang udah kamu ambil nggak dimakan, karena banyak rakyat miskin yang masih kelaparan'," papar Megawati.