Sejarah Hari Layang-layang Internasional 2023 yang Diperingati Tiap 14 Januari
Simak sejarah tentang Hari Layang-layang Internasional, berasal dari India hingga menjadi perayaan Internasional dengan peserta dari banyak negara.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Serta pada masa panen tanaman musim dingin yang akan datang.
Sebab layang-layang dipercaya sebagai perlambang dari roh para dewa yang terbangun dari tidur musim dingin mereka.
Namun, secara umum layang-layang dibust dari kertas warna warni yang ringan dengan rangka bambu.
Serta garis layang-layang dilapisi dengan campuran beras.
Adapun pada bagian benang untuk menerbangkannya dilapisi dengan pecahan kaca untuk membantu pada pertarungan layang-layang.
Baca juga: Ini 7 Tradisi Paskah di Dunia: Mulai dari Menerbangkan Layang Layang hingga Menuangkan Air
Perayaan Festiival Layang-layang Internasional
Pada tahun 1989, Festival Layang-Layang Internasional pertama kali diadakan.
Orang-orang dari seluruh dunia datang untuk memamerkan layang-layang dan keterampilan terbang mereka.
Perayaan festival layang-layang di India memang sangat populer.
Pada siang hari ada atraksi layang-layang.
Sedangkan pada malam hari layang-layang bercahaya diterbangkan atau disebut dengan 'tukkal'.
Meskipun ini adalah festival India, kuil-kuil Hindu di Amerika Serikat sering merayakannya.
Karena itu festival layang-layang merupakan perayaan inklusif; siapa pun dapat berpartisipasi.
Layang-layang telah berkembang menjadi festival yang terbuka untuk semua orang.
Pesertanya kini bahkan berasal dari Jepang, Italia, Inggris, Kanada, Cina, Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Australia, Prancis, dan Brasil.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)