VIDEO EKSKLUSIF Puan Maharani Siap Jika Ditugaskan Jadi Capres: Kader Harus Siap Jika Diberi Tugas
Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI ini menyatakan siap apabila nantinya ditunjuk oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menjadi capres
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Srihandriatmo Malau
Jadi ya silaturahmi tetap saya lakukan. Tahun 2022 lalu, saya bersilahturahmi berkunjung ke Ketua Umum partai lain. Saya yang dateng, karena saya mengatakan bahwa saya yang akan datang, karena bukan ketum PDI Perjuangan, tetapi saya ditugaskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan. Saya jadi menemui ketua umum tersebut dengan meraka. Itu saya lakukan.
Dan kami komunikasi, dan sampai sekarang masih komunikasi. Jadi kalau sekerang sepertinya terlihat jeda mungkin ya kemarin ada jeda libur Natal dan tahun baru. Tapi mulai bulan ini, start.
Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati memberi sinyal bahwa kader atau capres yang dipersiapkan PDIP adalah kader sendiri. Artinya orang dari dalam. Kalau dilihat disitu, Mbak Puan juga kader jika dilihat dari dalam, pernah membayangkan tidak nanti ditunjuk oleh Ibu Ketua Umum untuk maju konstelasi Capres. Mbak, sebagai kader loh ya?
Ya enggak membayangkan. Kalau disaya sudah paham sekali bagaimana jiwa dan roh PDI Perjuangan bagaimana suatu keputusan-keputusan hak prerogratif dari Ibu Ketua Umum nanti akan menyebut salah satu kadernya untuk bisa mewakili PDIP dengan maju pada kontestasi Pilpres.
Jadi kalau saya, kerja-kerja saja terus ke lapangan, kemudian enggak mikir, 'kok bukan saya, kok saya. Kok bukan saya', enggak mikir-mikir gitu. Kerja saja. Mengerjakan PR sebagai Ketua DPP, kerja saja.
Saya meyakini apa yang menjadi pertimbangan Ketua Umum nanti adalah suatu pertimbangan yang terbaik, yang sudah dipersiapkan secara matang dan tentu saja, bukan hanya saya, kita semua yang merasa PDI Perjuangan mengikuti instruksi dan perintah dari Ketua Umum.
Jadi mana kala nanti diberi kepercayaan oleh Ibu Ketua Umum, jawabannya siap doang ya?
Ya sebagai kader, apapun penugasan tersebut saya siap. Seperti waktu saya diminta untuk menjadi votegetter, Caleg. Saya mesti masuk ke Dapil. Tapi kemudian di beberapa bulan setelah itu dilantik dulu jadi anggota DPR, tapi 1 bulan kemudian Ibu Ketua Umum bilang, kamu masuk saja di Kabinet.
Yaudah pindah. Padahal kan kalau dipikir, saya sudah berjuang di Dapil saya untuk mendapatkan kursi dan suara, kan. Yasudah yang dapat calon di bawah saya, Karena saya ditugaskan di kabinet. Itupun kalau saya kemudian pada saat itu berfikir 'ya kalau mau ditugasin di kabinet tidak usah masuk ke Dapil, kampanye. Tapi ya kan enggak, kamu jadi votegetter, masuk Jawa Tengah turun ke Dapil'
Og yasudah, saat Pak Jokowi di lantik, 'kamu yang mewakili PDIP sebagai Menko' Yaudah saya pindah lagi.
Mbak Puan melakukan suatu jenjang karir mulai dari bawah, dari kader, menteri. Di antara seluruh jenjang yang Mbak Puan lalui, mana yang paling memuaskan. Yang paling berkesan 'oh saya enjoy betul'?
Semuanya enjoy. Cuman saya juga heran setiap kenapa jenjang yang saya lalui itu semuanya susah. Kayaknya memang saya harus menerobos semua jenjang, pintu-pintu dan tembok-tembok itu untuk Kemudian kalau saya lihat nantinya ke belakang kok si A, si B anaknya dan saya sebenarnya tidak perlu Menghadapai cobaan atau rintangan dan tantangan seperti yang saya lalui.
Makanya dalam semua amanah atau penugasan yang saya lakukan pada saat ini, saya selalu mengatakan bahwa perjuangan ini ataupun yang saya lakukan ini bukan hanya untuk diri saya sendiri. Tapi saya berharap kalau seorang perempuan yang namanya Puan Maharani sudah mampu dan sudah bisa sampai ke jenjang tersebut, tentu saja perempuan lainnya nantinya menggantikan Puan Maharani itu harusnya sudah tidak bisa menghadapi rintangan dan tantangan seperti yang saya hadapi karena temboknya sudah buka kan. (Tribun Network/ Yuda).