Singgung Bonus Demografi, Menko PMK: Pemerintah Harus Siapkan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berbicara soal lapangan kerja.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berbicara soal lapangan kerja untuk kalangan pekerja di Indonesia.
Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan 3 juta lapangan pekerjaan setiap tahunnya. Adapun hal ini disampaikan Muhadjir dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
“Kita setiap tahun pemerintah paling tidak paling tidak, harus menyiapkan lapangan kerja minimum 3 juta lebih,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat saat ini ada sebanyak 144 juta orang masuk dalam kategori angkatan kerja.
Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 7 juta orang belum memiliki pekerjaan alias menganggur.
Baca juga: Tekan Angka pengangguran, Disnakertrans Kabupaten Serang Berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan
Sementara itu, lanjut Muhadjir, sebanyak 1,3 juta orang lulus dari perguruan tinggi. Di sisi lain, terdapat 3,6 juta anak yang lulus dari SMA/SMK sederajat.
Dari 3,6 juta yang lulus itu, sebanyak 51 persen memutuskan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya, sebanyak 49 persen lainnya memilih untuk bekerja.
Muhadjir lantas menyinggung soal bonus demografi yang didapatkan Indonesia. Menurutnya, negeri ini harus memanfaatkan momentum tersebut.
Ia bilang jika Indonesia gagal memanfaatkan momentum bonus demografi maka yang akan didapatkan bukan bonusnya, melainkan melahirkan sejumlah permasalahan.
Yakni usia tua yang tidak mempunyai tabungan dan penghasilan. Hal ini menurut Muhadjir akan menjadi permasalahan bangsa.
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Ajak Kampus Ikut Bantu Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis
“Kita harus betul-betul memanfaatkan semaksimal mungkin bonus demografi ini, agar kita melahirkan orang usia produktif tapi juga berproduktif,” tuturnya.
Untuk itu, Muhadjir menekankan pentingnya angkatan kerja yang produktif bekerja. Menurutnya ada sejumlah keuntungan jika angkatan bekerja punya produktifitas.
Pertama, mereka mampu membiayai dirinya sendiri. Kemudian yang kedua, angkatan kerja ini dapat membantu pembiayaan orang yang mungkin belum bekerja. Terakhir jika ada dana lebih, maka dapat ditabung.
Tabungan dari para kalangan pekerja ini dapat diagregat dan menjadi tabungan produktif secara nasional. Kemudian, lanjut dia, tabungan nasional itu dapat dikapitalisasi menjadi investasi nasional.
“Besar kecilnya investasi nasional akan menentukan negara itu menjadi negara maju atau tidak,” ucap Muhadjir.