Ganjar Optimistis Indonesia Bisa Hadapi Krisis Global, Ini Beberapa Faktornya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis Indonesia bisa menghadapi ancaman krisis global.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis Indonesia bisa menghadapi ancaman krisis global.
Bahkan dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia diyakini bisa melakukan lompatan dan mengambil momentum menjadi penguasa pasar.
Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan orasi ilmiah Dies Natalis di hadapan 1.204 wisudawan Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (19/1/2023).
Dalam kesempatan itu, Ganjar membakar semangat lulusan Universitas Moestopo agar tak gentar meski situasi tak menentu akibat krisis global.
"Krisis global yang terjadi saat ini membuat sepertiga negara di dunia atau sekitar 70 negara di dunia terancam resesi. 47 di antaranya sudah menjadi pasien IMF. Artinya, seluruh negara itu bakal mengalami kondisi sebagaimana yang pernah kita hadapi pada tahun 98," kata Ganjar.
Baca juga: Krisis Global Mengkhawatirkan, Wali Kota Bitung Sebut Patuh dan Percaya Arahan Pemerintah Pusat
Menurutnya, saat ini ada 10 negara dengan tingkat inflasi yang gila-gilaan, 5 di antaranya lebih dari 100 persen.
Bahkan Eropa, yang selama ini dianggap sebagai kiblatnya kemajuan dan pengetahuan, tidak mampu menghindar dari ancaman resesi.
"Terlebih dengan laju inflasi yang mencapai 9,2 persen. Dan itu merupakan angka yang sangat tinggi sekali dibanding negara kita yang inflasinya cuma 5,51 persen. Bahkan angka itu juga lebih rendah dibanding inflasi yang dialami Amerika sebesar 6,5 persen," jelasnya.
Baca juga: Dibayangi Krisis Global, Bagaimana dengan Ekonomi RI? Ini 6 Sektor Menjanjikan di Pasar Modal 2023
Artinya, lanjut Ganjar, kondisi Indonesia lebih baik dibanding negara lain.
Jika dilakukan lompatan lebih tinggi, optimalisasi sumber daya alam, Indonesia akan menjadi negara kuat.
"Langkah awal yang mesti kita lakukan adalah menghitung ulang seberapa sih kekayaan dan kekuatan negara kita. Kalau bicara soal energi, misalnya. Berapa sih potensi yang negara kita miliki, berapa sih produksinya, berapa sih yang kita manfaatkan? Mulai dari energi fosil sampai energi yang terbarukan," katanya.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penguatan Kebijakan Fiskal dan Moneter Atasi Ancaman Krisis Global
Ganjar merinci, potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia saat ini sebesar 3.600 Gigawatt.
Sementara pemanfaatannya masih 11,15 GW.