KSAL Terima KRI Rumah Sakit dr Radjiman Wedyodiningrat-992 dari PT PAL, Begini Fasilitasnya
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menghadiri kegiatan serah terima KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 dari PT PAL di PT PAL Surabaya, Kamis (19/1/2023)
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menghadiri kegiatan serah terima KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 dari PT PAL di PT PAL Surabaya pada Kamis (19/1/2023).
Kapal bantu rumah sakit yang akan memperkuat jajaran satuan kapal bantu Komando Armada I TNI AL tersebut memiliki kemampuan rumah sakit yang setara dengan Rumah Sakit Tipe “C”.
Fasilitas Medical Equipment yang dimilikinya antara lain ruang radiologi, ruang operasi/bedah, ruang post operasi, ruang isolasi, ruang perawatan, ruang bayi, ruang bersalin, ruang periksa, UGD berkapasitas 12 orang, ICU berkapasitas 4 orang, HCU berkapasitas 3 orang, laboratorium, serta ruang jenazah berkapasitas 4 jenazah.
Selain itu KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 juga memiliki X–Ray Stationary 500 Ma, CT–scan, C–arm, Panoramic, Chepalometric Dental X-Ray, Digital Radiography System, USG 4 dimensi, Refrigrator bank darah, dan Central Gas Medic & Generator yang berfungsi memproduksi gas oksigen.
KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 memiliki panjang total 124 M, bobot 7.300 ton, dan kecepatan 18 knot.
Kapal tersebut juga diperkuat Generator 5 unit, dan EDG 1 unit.
Kapal dapat menampung 163 prajurit KRI, pilot dan crew helly 18 orang, VVIP1 orang, staff medis 66 orang, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang.
Baca juga: TNI AL Siapkan 17 KRI Dukung MNEK ke-4 di Makassar 2023 Mendatang
Kapal tersebut mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material/on board 3 unit helikopter yakni 2 di geladak heli dan 1 di hangar, 2 unit ambulance boat, 2 unit LCVP dan 1 unit RHIB.
Ali mengatakan bagi negara kepulauan seperti Indonesia, kapal bantu rumah sakit memiliki multi fung
Kapal tersebut, kata dia, bukan hanya untuk mengemban dukungan dalam misi tempur, tetapi juga sangat berguna untuk melaksanakan operasi kemanusiaan pada masa damai.
“Sesuai dengan fungsi asasinya, Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) ini dapat mendukung operasi perang maupun operasi selain perang dengan memberikan pelayanan kesehatan secara mobile ke seluruh penjuru nusantara, khususnya masyarakat kepulauan yang berada di pulau-pulau terpencil," kata Ali dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pad Jumat (20/1/2023).
Penyematan nama dr Radjiman Wedyodiningrat di kapal bantu rumah sakit tersebut, kata Ali, karena dokter Radjiman adalah salah satu pahlawan nasional yang berjasa besar dalam sejarah menuju kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hal tersebut melalui peran aktif dalam organisasi Budi Utomo sampai dengan pembentukan BPUPKI.
“Melalui penyematan nama beliau, diharapkan KRI dan seluruh prajurit pengawaknya akan mampu mengemban fungsi serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana tujuan kapal ini dibangun,” harap Ali.
Ali menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan kapal tersebut kembali menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia tidak kalah dalam hal penguasaan naval technology yang memiliki arti penting dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri
”Pembangunan kapal ini juga sebagai bentuk kesungguhan TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan program modernisasi alat utama sistem pertahanan (Alutsista),” kata dia.
Setelah kegiatan delivery KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-922, dilaksanakan juga upacara pengukuhan Komandan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Dalam kegiatan itu Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono dikukuhkan sebagai Komandan KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992
Bayu merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 45 1999 yang mana sebelumnya menjabat sebagai Dansatrol Lantamal VIII Manado Koarmada II.
Baca juga: KRI Frans Kaisiepo-368 Pimpin Evakuasi Kapal Pengungsi Suriah yang Tenggelam di Laut Mediterania
Dengan hadirnya KRI dr Radjiman Wedyodiningrat yang bernomer lambung 992, kini TNI AL memiliki tiga kapal jenis BRS.
Sebelumnya KRI dr. Soeharso-990 dan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 yang berjenis sama telah mendahului memperkuat TNI AL.
Tiga Kapal Bantu Rumah Sakit ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tiga Armada yang ada saat ini, yaitu Koarmada I, II dan III.