Cerita Yeni dan Ujang Zaenal yang Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon cs
Yeni dan Ujang Zaenal selamat dari pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs. Yeni selamat karena kabur ke luar negeri, Ujang sempat dirawat di RS.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Yeni hampir menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs.
Yeni selamat karena kabur ke luar negeri dan menjadi TKW.
Sosok lain yang berhasil selamat dari kasus pembunuhan berantai komplotan Wowon adalah Ujang Zaenal.
Ujang Zaenal sebenarnya sudah meminum kopi beracun yang telah disiapkan Wowon cs.
Beruntung, nyawanya dapat tertolong setelah mendapat perawatan selama empat hari di rumah sakit.
Baca juga: Warga Curiga Lubang di Rumah Wowon untuk Mengubur Korban Selanjutnya, Terungkap Kode Hajatan Besar
Diketahui, Wowon Erawan alias Aki melakukan pembunuhan berantai yang menewaskan sembilan orang di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.
Tak sendirian, Wowon melakukan aksi keji itu bersama temannya, Solihin alias Duloh dan sang adik, M Dede Solehuddin.
Ironisnya, sebagian besar korban Wowon masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya, yaitu istri, anak kandung, anak tiri, hingga mertua.
Inilah kisah para korban yang selamat dari pembunuhan berantai Wowon cs sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Yeni
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada satu target yang lolos dari pembunuhan berantai Wowon cs.
Korban tersebut adalah Yeni yang merupakan anggota keluarga dari tersangka.
Kepada penyidik, Yeni mengaku hendak dibunuh karena mengetahui pembunuhan berantai yang dilakukan para pelaku di Cianjur.
"Kami temukan fakta baru, ada korban lain sebelum TKP Bekasi."
"Kami dapatkan kesaksian dari salah satu keluarga tersangka," kata Hengki di Cianjur, Jumat (20/1/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Hengki menjelaskan, Yeni akhirnya pergi ke luar negeri untuk menjadi TKW.
"Saya juga hampir dibunuh dan melarikan diri kemudian jadi TKW," ucap Hengki menirukan perkataan Yeni.
Yeni bahkan berharap polisi dapat mencari tahu kabar teman-temannya, yang diduga sempat berurusan dengan Wowon Cs.
"Dia memberikan informasi bahwa tolong dicek temannya ini, ini. Apakah masih dalam keadaan sehat?" imbuhnya.
Baca juga: Yeni Selamat dari Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Kabur ke Luar Negeri Jadi TKW setelah Hampir Dibunuh
2. Ujang Zaenal
Korban selamat lain adalah Ujang Zaenal Mustofa (54) yang merupakan tetangga Solihin di Cianjur.
Ujang adalah warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dikutip dari TribunJabar.id, Ujang mengalami keracunan pada Jumat (13/1/2023), beberapa hari sebelum Wowon cs ditangkap polisi.
Saat itu, tetangga menemukan bungkus kopi di jalan depan rumah Ujang dan meminta istri Ujang untuk membawanya.
Diketahui, Ujang dan istri berjualan makanan dan minuman di rumahnya.
"Ada yang nemu, terus dibawa istri. Kata yang nemu suruh pindahin, takutnya ada yang beli, jatuh," ujarnya, Jumat (20/1/2023).
Setelah dibawa istrinya, bungkus kopi tersebut diletakkan di atas etalase warung.
Baca juga: Ujang Disebut Jadi Tumbal Buang Sial setelah Wowon Cs Beraksi di Bekasi, Sempat Minum Kopi Beracun
Beberapa saat kemudian, kopi itu diseduh Ujang. Namun, sewaktu pertama kali menyeruputnya, rasa kopi tersebut tidak enak.
"Kopinya gampang dibuka kayak yang sudah dibuka. Kopinya juga kayak bau."
"Kalau yang biasa suka minum, beda rasanya. Dicoba lagi satu kali lagi, rasanya enggak enak. Langsung saya buang," ucap Ujang.
Sesudah membuang kopi tersebut, Ujang kembali duduk sambil menonton televisi. Tak lama berselang, ia merasakan pusing.
"Enggak lama kemudian, kepala saya pusing, terus tangan sakit, kaki sakit," ungkapnya.
Ia juga mengaku jantungnya berdebar kencang.
"Napas juga enggak kuat," tutur Ujang.
Akibat kejadian yang dialaminya, Ujang sempat dirawat empat hari di rumah sakit.
Percobaan pembunuhan Ujang rupanya dilakukan Solihin atas perintah Wowon.
Alasannya untuk buang sial karena pembunuhan terhadap tiga orang di Bekasi tidak berjalan mulus.
"Alasannya untuk membuang sial pasca-kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Minggu (22/1/2023).
Baca juga: Tim Psikologi Forensik Periksa Kejiwaan Wowon Cs Soal Kasus Pembunuhan Berantai, Termasuk Psikopat?
Adapun tiga orang dibunuh Wowon di Bekasi adalah Ai Maemunah (40) serta kedua anaknya M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15).
Mereka merupakan istri Wowon dan anak tiri Wowon.
Dari pembunuhan ini, ada satu orang yang berhasil selamat, yakni Neng Ayu Susilawati (5).
Neng Ayu sempat berteriak. Teriakan inilah yang membuat tetangga mendengar dan melihat keluarga itu sudah dalam keadaan berbusa.
Wowon semula ingin mengubur langsung para korban, tapi gagal karena Neng Ayu berteriak.
Hal inilah yang dianggap sebuah kesialan oleh Wowon.
Karena itu, Wowon meminta Solihin membunuh orang yang membencinya sebagai tumbal atas kegagalan ini sebagai buang sial.
3. Neng Ayu dan Salsa
Korban selamat yang lolos dari percobaan pembunuhan berantai Wowon cs adalah Neng Ayu dan Salsa.
Neng Ayu adalah anak Wowon dengan Ai Maimunah.
Sementara Salsa adalah anak Ai Maimunah dari pernikahan sebelumnya.
Dengan demikian, Salsa adalah adik M Ridwan Abdul Muiz (18) dan M Ruswandi (15) yang meninggal diracun ayah tirinya.
Neng Ayu diketahui ikut diracun bersama ibu dan kedua kakak tirinya oleh Wowon.
Beruntung, ia berhasil diselamatkan setelah mendapat perawatan di rumah sakit.
Sementara Salsa selamat karena tidak ikut ke Bekasi bersama sang ibu, Ai Maimunah.
Tetangga Ai Maimunah di Cianjur, Mega Mulyati (35) mengatakan, mendiang sempat menitipkan anak perempuannya, Salsa (13) yang diketahui sebelumnya tinggal di Bandung.
"Jadi Salsa ini bukan tinggal di Bandung, tapi di sini dan dititipkan ke saya," kata Mega dikutip dari TribunJabar.id.
"Dari keterangan Salsa, jika sebelum pergi, bapak tirinya pergi sempat meminta korban untuk tidak membawa handphone dan menyampaikan akan melanjutkan hidup di Surabaya," katanya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Nuryanti/Abdi Ryanda) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika H)