Persahabatan Zulkifli Hasan dengan Majid Disebut sebagai Babak Baru Perdagangan RI dengan Arab Saudi
Misi dagang Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan ke Arab Saudi disebut mendulang sukses besar.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Melihat hubungan dekat keduanya, Gulf Cooperation Council (GCC) dan kamar dagang Saudi memberikan respons positif. Kelompok enam negara Teluk itu berjanji akan menyelesaikan berbagai hambatan dagang yang selama ini terjadi antara Saudi dan Indonesia.
Mendag Majid merupakan pejabat penting di Kerajaan Arab Saudi saat ini. Majid adalah ring satu putera mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran MBS. Majid sudah bekerja kepada MBS selama lebih dari 11 tahun.
Ia merupakan bangsawan Arab baik dari jalur keluarga orangtua maupun istrinya.
Saat ini, Majid merupakan salah satu dari sedikit menteri Saudi yang diperkenankan merangkap jabatan. Posisinya sangat berpengaruh di pemerintahan Pangeran MBS.
Mendapatkan kunjungan dari Mendag Zulhas, Majid berjanji akan memperbaiki dan meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia.
"Saya pastikan ke depan akan lebih baik. Kami tidak akan bermalas-malasan lagi. Kami akan mengubah total hubungan dagang Saudi-Indonesia, menjadi salah satu negara prioritas bagi Saudi, sesuai perintah Pangeran MBS,” kata Majid.
Pada periode Januari-November 2022, perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi tercatat sebesar 7 miliar dolar AS, setara Rp105,2 triliun. Angka itu naik 45,42 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,82 miliar dolar AS.
Pada Januari-November 2022, ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar 1,84 miliar dolar AS yang terdiri atas ekspor migas sebesar 200 ribu dolar AS dan sisanya merupakan ekspor nonmigas yang naik lebih dari 50 persen.
“Nilai ekspor ini belum setahun penuh di 2022, ada kemungkinan bisa tumbuh hingga 2 milar dolar AS,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Muhammad Rivai Abbas saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Menurutnya, dampak misi dagang Mendag ke Arab Saudi, adalah mencairnya komunikasi bilateral bidang ekonomi dan perdagangan. Sejauh ini, jelas dia, peningkatan perdagangan Indonesia-Arab Saudi terbilang cukup lambat.
“Masing-masing pihak enggan berkomunikasi. Ada keengganan atau malas dari masing-masing pihak untuk berkomunikasi intens pada high level atau komunikasi tingkat tinggi antar menteri,” ungkap Rivai.
Sekarang, Mendag Indonesia dan Mendag Arab Saudi sudah bersama-sama, semakin terbuka dan makin proaktif memulai kerja sama perdagangan.
"Karena itu, kunjungan ini menjadi ice breaking terhadap hubungan perdagangan kedua negara,” ujarnya.
Dia menyaksikan Mendag Zulhas diterima secara baik oleh Mendag Arab Saudi. Mendag sukses mencairkan suasana dan komunikasi bilateral khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.