TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih mendalami temuan uang Rp1 Miliar yang disimpan di buku tabungan atas nama Dede Solehudin dalam kasus pembunuhan berantai.

Dede Solehudin (35) merupakan salah satu dari komplotan Wowon (60) yang melakukan penipuan dan pembunuhan.

Hingga sampai saat ini, Wowon, Dede Solehudin dan satu tersangka lagi bernama Duloh telah membunuh 9 orang yang dilakukan di waktu yang berbeda.

Dua dari korban pembunuhan merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang juga menjadi korban penipuan Wowon cs.

Penipuan yang dilakukan Wowon cs dengan cara berpura-pura dapat menggandakan uang dan membuat kaya para korban.

Baca juga: Motif Wowon Bunuh Anak Kandung Terungkap, Pelaku Ingin Mendapat Kesuksesan Lebih

Ketika korban telah tertipu dan menagih uang tersebut, para tersangka langsung membunuh korban.

Uang sebesar Rp1 Miliar yang ditemukan polisi, diduga merupakan dana yang dikumpulkan dari para TKW korban penipuan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan petugas masih mendalami temuan tersebut.

"Terkait dengan motif ekonomi, rilis penyidik sudah menyampaikan ada nilai nominal Rp1 Miliar, tentu ini merupakan rekapitulasi sepanjang waktu, sehingga penyidik harus mendalami keluar masuk keuangan pada buku rekening," jelasnya dikutip dari TribunJabar.com.

Penyelidikan dana masuk dalam rekening yang ditemukan dapat mengungkap awal mula Wowon cs melakukan aksinya.

"Sehingga untuk apa juga, menentukan sejak kapan motif ekonomi itu dimulai, yang kemudian dengan motif janji-janji supranatural sehingga korban menyerahkan uang ataupun harta lainnya yang kemudian dijanjikan untuk bisa lebih kaya, lebih sukses yang kemudian justru hilangnya nyawa korban," sambungnya.

Baca juga: Ada Anak Jadi Korban, Polisi Dalami Dugaan Ritual Pesugihan di Balik Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Petugas masih mendalami buku rekening yang ditemukan dan mencari tahu aset lain yang dimiliki para tersangka.

"Ini masih perlu pendalaman, karena nilai ini harus mendasari dari alat bukti lainnya khususnya di buku rekening penerimaan sih pelaku," imbuhnya.

Wowon Cs Incar TKW Jadi Korban

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan para tersangka menyasar TKW untuk dijadikan korban.

Dua dari sembilan korban pembunuhan merupakan TKW.

"Untuk sementara, yang kami temukan ada dua orang TKW," pungkasnya.

Nominal uang yang diserahkan korban bervariasi, ada yang Rp 180 juta hingga Rp 250 juta. 

Selain membunuh korban penipuan, para tersangka juga membunuh keluarga mereka yang mengetahui aksi kejahatan tersebut.

Para tersangka menganggap orang yang mengetahui kasus ini sangat berbahya karena dapat membongkar kejahatan mereka.

Baca juga: Silsilah Pelaku dan Korban Pembunuhan Berantai Wowon cs: Ada Istri, Anak, hingga Mertua Wowon

Pengakuan Korban Selamat dari Pembunuhan

Kombes Hengki menjelaskan ada beberapa korban selamat dari rencana pembunuhan Wowon cs, salah satunya Yeni.

Yeni merupakan mantan istri Dede yang mengetahui aksi pembunuhan berantai di Cianjur, Jawa Barat.

"Kami temukan fakta baru, ada korban lain sebelum TKP Bekasi. Kami dapatkan kesaksian dari salah satu keluarga tersangka," ungkapnya.

Saat ini Yeni tengah melarikan diri ke luar negeri menjadi TKW karena takut dibunuh.

Kepada petugas, Yeni memberikan daftar orang-orang yang sempat berurusan dengan Wowon dan gerombolannya.

"Dia memberikan informasi bahwa tolong dicek temannya ini. Apakah masih dalam keadaan sehat?" paparnya dikutip dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Warga Saksikan Pembongkaran Makam Siti Fatimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk

Berikut daftar korban tewas dalam aksi pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, Dede dan Duloh:

1. Noneng (ibu dari Wiwin). 

2. Wiwin (istri Wowon)

3. Halimah (istri Wowon)

4. Ai Maemunah (istri Wowon, sekaligus anak tiri, Maemunah merupakan anak kandung Halimah)

5. Ridwan Abdul Muiz (23)

6.  Muhammad Riswandi (17)

7.  Bayu (2 tahun), anak kandung Wowon dan Maemunah

8. Farida (TKW)

9. Siti (TKW) 

(Tribunnews.com/Mohay) (WartaKotalive.com/Desy Selviany) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika) (TribunJabar.com/Ravianto)