Jamur Cordyceps Muncul di Layar saat Googling The Last of Us atau Cordyceps
Jamur Cordyceps muncul di layar saat Googling The Last of Us atau Cordyceps melalui ikon jamur kecil. Berikut ini fakta jamur Cordyceps.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Namun, lama-kelamaan semut itu tidak lagi berpartisipasi bersama koloninya.
Kemudian semut ini menjadi hiperaktif dan tidak lagi memiliki ritme harian yang sama dengan semut lainnya hingga akhirnya mati.
Baca juga: Sinopsis Serial The Last of Us, Perjuangan Joel dan Ellie Lintasi Amerika Serikat, Tayang di HBO GO
Apakah Jamur Cordyceps dapat Menginfeksi Manusia?
Dalam serial The Last of Us, jamur Cordyceps menginfeksi manusia dan menumbuhkan benih jamur dari tubuhnya yang mati.
Kemudian, jamur tersebut mengubah mengendalikan otak manusia dan menjadi zombie.
Di dunia nyata, jamur Cordyceps dapat menginfeksi hewan.
Menurut National Geographic, jamur Cordyceps tidak dapat menginfeksi manusia dan kemungkinannya sangat kecil.
Fakta ini didukung oleh pernyataan Dr Mark Ramsdale, profesor mikrobiologi molekuler di MRC Center for Medical Mycology.
Dr Mark Ramsdale mengatakan Cordyceps tidak ada dalam daftar WHO soal jamur yang mengancam manusia.
"Ada sekitar 600 spesies," kata Dr Mark Ramsdale, seperti diberitakan Sky News.
"Mereka sebagian besar adalah patogen serangga. Inang seranggalah yang mereka manipulasi dan ubah perilakunya. Jadi dari perspektif itu, ada beberapa dasar di sana."
Jamur Cordyceps digunakan dalam perawatan dan terapi, terutama obat-obatan herbal China.
"Ada sejarah panjang hubungan antara manusia dan kelompok khusus ini," kata Dr Ramsdale.
"Tidak ada bukti mereka menyebabkan penyakit pada manusia. Namun, dalam hal hubungan serangga mereka, mereka memanipulasi inangnya - dan beberapa jamur telah mengembangkan kemampuan ini dari waktu ke waktu."
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait The Last of Us