Komnas PA Kirim Surat Terbuka untuk Presiden, Isinya Label Pangan Selamatkan Kesehatan Anak
Arist Merdeka Sirait menilai isi surat tersebut sangat penting, menyangkut kesehatan anak, bayi, balita dan janin pada ibu hamil.
Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Willem Jonata
"Makin banyak anak yang berkebutuhan khusus. Banyak juga anak - anak yang kesulitan belajar. Sulit untuk fokus. Tetapi terhadap anak - anak juga usianya meningkat. Dulu anak - anak usia 3 tahun atau 4 tahun yang perlu terapi khusus.
Sekarang usia mereka yang memerlukan terapi meningkat. Ada yang usia sembilan tahun, bahkan lebih, " papar Lia Latifa, Direktur PAUD Institute yang sehari - hari berhadapan dengan anak - anak usia dini.
Lia Latifa menjelaskan bahwa anak - anak yang mengalami kebutuhan khusus terjadi karena banyak faktor. Selain faktor genetika juga ada faktor eksternal salah satunya bisa jadi senyawa berbahaya semacam Bisphenol A.
Senada dengan Lia Latifa, Dr Catherine Tjahjadi dari PDUI dan IDI memaparkan bagaimana senyawa Bisphenol A atau BPA dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Menurutnya, jika kemasan yang mengandung Bisphenol A atau BPA terkena goresan atau panas maka akan terjadi migrasi dari kemasan ke dalam makanan atau minuman.
"Kemudian makanan atau minuman itu dikonsumsi oleh kita. Dalam jangka waktu panjang, bagi bayi, balita dan janin yang belum mempunyai sistem imunitas maka akan lebih mudah terkena dampaknya, " ungkap Dr Catherine Tjahjadi.
Sementara Arzeti Bilbina S.E, M.A.P anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB dalam acara ini juga menjelaskan secara gamblang bahwa masalah gizi buruk tersebar sedikitnya di 12.183 desa.
Yang hidup di kota memang rata-rata sudah terbebas dari gizi buruk. Ada juga yang masih kekurangan gizi. Tapi ditambah lagi paparan zat Bisphenol A yang berasal dari kemasan makanan.
"Di kota besar selain ada yang menderita gizi buruk ditambah lagi paparan Bisphenol A dari kemasan polikarbonat, " ungkap Arzeti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.