Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas PA Kirim Surat Terbuka untuk Presiden, Isinya Label Pangan Selamatkan Kesehatan Anak

Arist Merdeka Sirait menilai isi surat tersebut sangat penting, menyangkut kesehatan anak, bayi, balita dan janin pada ibu hamil.

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Willem Jonata
zoom-in Komnas PA Kirim Surat Terbuka untuk Presiden, Isinya Label Pangan Selamatkan Kesehatan Anak
ist
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan narasumber diskusi peringatan Hari Gizi dan Pangan seperti Arzeti Bilbina dan Direktur PAUD Institute, Lia Latifa pada Kamis (26/1/2023) lalu di Aula Komnas PA, Jalan TB Simatupang No 33 Pasar Rebo Jakarta Timur. 

"Makin banyak anak yang berkebutuhan khusus. Banyak juga anak - anak yang kesulitan belajar. Sulit untuk fokus. Tetapi terhadap anak - anak juga usianya meningkat. Dulu anak - anak usia 3 tahun atau 4 tahun yang perlu terapi khusus.

Sekarang usia mereka yang memerlukan terapi meningkat. Ada yang usia sembilan tahun, bahkan lebih, " papar Lia Latifa, Direktur PAUD Institute yang sehari - hari berhadapan dengan anak - anak usia dini.

Lia Latifa menjelaskan bahwa anak - anak yang mengalami kebutuhan khusus terjadi karena banyak faktor. Selain  faktor genetika juga ada faktor eksternal salah satunya bisa jadi senyawa berbahaya semacam Bisphenol A.

Senada dengan Lia Latifa, Dr Catherine Tjahjadi dari PDUI dan IDI memaparkan bagaimana senyawa Bisphenol A atau BPA dapat masuk ke dalam tubuh manusia.

Menurutnya, jika kemasan yang mengandung Bisphenol A atau BPA terkena goresan atau panas maka akan terjadi migrasi dari kemasan ke dalam makanan atau minuman.

"Kemudian makanan atau minuman itu dikonsumsi oleh kita. Dalam jangka waktu panjang, bagi bayi, balita dan janin yang belum mempunyai sistem imunitas maka akan lebih mudah terkena dampaknya, " ungkap Dr Catherine Tjahjadi.

Sementara Arzeti Bilbina S.E, M.A.P anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB dalam acara ini juga menjelaskan secara gamblang bahwa masalah gizi buruk tersebar sedikitnya di 12.183 desa.

BERITA TERKAIT

Yang hidup di kota memang rata-rata sudah terbebas dari gizi buruk. Ada juga yang masih kekurangan gizi. Tapi ditambah lagi paparan zat Bisphenol A yang berasal dari kemasan makanan.

"Di kota besar selain ada yang menderita gizi buruk ditambah lagi paparan Bisphenol A dari kemasan polikarbonat, " ungkap Arzeti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas