Rugi Hingga Ratusan Juta, TKW Korban Penipuan Wowon cs Belum Dapatkan Keuntungan Sesuai Janji
Padahal, para TKW ini sudah menguras hasil keringatnya bekerja di luar negeri hingga ada yang merugi ratusan juta rupiah.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki belum mendapatkan keuntungan apapun.
Padahal, para TKW ini sudah menguras hasil keringatnya bekerja di luar negeri hingga ada yang merugi ratusan juta rupiah.
"Belum sama sekali, tidak dapat apa-apa. Tadi kalau bercerita menangis juga itu karena baru pulang juga tidak membawa apa-apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).
Trunoyudo mengatakan hal itu yang membuat korban penipuan ini mendapat trauma mendalam karena telah percaya dengan janji-janji Wowon cs ini.
"Ini yang sangat membuat juga traumatis ya. Di luar dari pada rekannya yang meninggal," ungkapnya.
11 TKW Jadi Korban Penipuan Wowon Cs
Polisi menyebut korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan oleh tersangka pembunuhan berantai alias serial killer Wowon Erawan alias Aki cs berjumlah 11 orang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan belasan orang tersebut semuanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW).
Baca juga: Wowon Cs Telah Tetapkan Hari Kematian Hanna tapi Hujan Deras Selamatkan sang TKW dari Jebakan Maut
"Ternyata hasil pemeriksaan kami, sementara ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Belasan orang itu, kata Hengki, termakan janji-janji dari tersangka Wowon yang mengaku bisa menggandakan kekayaan dengan cara supranatural sehingga mengirimkan sejumlah uangnya.
Uang tersebut dikirimkan ke tersangka M. Dede Solehudin untuk nantinya digunakan para tersangka.
"Pengirimannya ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union atau sejenis wesel yang bisa diambil dikantor pos, dikantor pegadaian, dan lain sebagainya," ucapnya.
Meski begitu, Hengki belum membeberkan secara detil identitas para TKW yang merupakan korban penipuan.