Teror di Rumah Wahidin Halim Dilaporkan ke Polisi, 20 Ekor Ular Kobra dan CCTV Jadi Barang Bukti
Satu hari setelah aksi teror, Wahidin Halim buat laporan polisi di Polres Metro Tangerang Kota, sekarung ular hingga rekaman CCTV jadi barang bukti.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Eks Gubernur Banten Wahidin Halim akhirnya menempuh jalur hukum.
Melalui kuasa hukumnya, Wahidin Halim membuat laporan polisi atas teror sekarung ular kobra di rumahnya.
Adalah Rasyid Hidayat yang membuat laporan polisi kasus pelemparan ular kobra ke Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/1/2023).
Rasyid Hidayat mengatakan, laporan polisi tersebut telah diproses oleh Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota.
Saat laporan ke polisi, Rayid Hidayat memberikan beberapa alat bukti untuk memperkuat laporan.
Alat bukti tersebut berupa 20 ular kobra hitam dalam karung dan rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi pelaku teror.
Diketahui teror satu karung ular korba berukuran besar dan berwarna hitam itu terjadi pada Rabu (25/1/2023) atau beberapa jam sebelum kedatangan capres Anies Baswedan.
Rumahnya Diteror Sekarung Ular Kobra, Wahidin Halim Lapor Polisi
Kasus aksi pelemparan ular kobra sekarung di rumah mantan Gubernur Banten Wahidin Halim dilaporkan ke polisi, Kamis (26/1/2023).
Laporan polisi itu dilakukan Wahidin Halim melalui kuasa hukumnya, Rasyid Hidayat ke Polres Metro Tangerang Kota.
Rasyid Hidayat mengatakan, laporan polisi tersebut telah diproses lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota.
"Kedatangan kami hari ini ke Polres Metro Tangerang Kota adalah untuk melaporkan kejadian pelemparan yang kami anggap sebagai teror di rumah kediaman Pak Wahidin Halim kemarin," ujar Rasyid Hidayat di Mapolrestro Tangerang Kota, Kamis (26/1/2023).
"Alhamdulillah laporan kami sudah diterima di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan kita juga sudah ketemu dengan Satreskrim Polrestro Tangerang Kota," ujarnya.
Pelaku Teror Ular Korba di Rumah Wahidin Halim Terancam Pasal 338 KUHP
Selama menjalani pemeriksaan, kata Rasyid, polisi menyatakan ada pelanggaran Pasal 338 KUHP yang dilakukan pelaku aksi teror tersebut.
Aksi teror pelemparan ular Kobra dinilai termasuk dalam percobaan pembunuhan menghilangkan nyawa seseorang.
"Tadi pihak kepolisian menyatakan ada Pasal 338 karena percobaan yang membahayakan," kata dia.
20 Ular Korban dan Rekaman CCTV Jadi Barang Bukti
Saat laporan ke polisi, Wahidin Halim memberikan beberapa alat bukti untuk memperkuat laporan.
Alat bukti tersebut berupa 20 ular kobra hitam dalam karung dan rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi pelaku teror.
Kuasa hukum Gubernur Banten 2017-2022 itu tiba di Mapolres Metro Tangerang Kota pukul 14.30 WIB.
Dia datang bersama Robby, petugas keamanan yang pertama kali melihat karung hijau berisi puluhan ular Kobra tersebut.
Rasyid menyambut baik tindakan pihak kepolisian yang menyatakan Pasal 338 KUHP dalam perkara tersebut.
Baca juga: Polres Metro Tangerang Kota Sambangi Kediaman Mantan Gubernur Banten Terkait Dugaan Teror Ular Kobra
Menurutnya, aksi teror itu sangat serius dan berbahaya.
Alasannya, ular yang menjadi alat teror merupakan jenis mematikan yakni kobra hitam.
Cara pelaku melakukan teror dengan melempar karung berisi puluhan ular tanpa diikat atau terkunci apa pun sangat membahayakan.
"Oleh karena itu, kami ingin membuka perkara ini secara terang benderang dan memberi peluang polisi untuk bekerja sebaik-baiknya sampai ketemu nanti pelakunya," ujar Rasyid Hidayat.
Usut Teror Ular Kobra di Rumah Wahidin Halim, Polisi Lakukan Olah TKP
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, mereka sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) atas kasus teror ular di rumah Wahidin Halim.
Wahidin Halim merupakan Gubernur Banten 2017-2022, teror ular kobra itu terjadi jelang kedatangan calon Presiden dari NasDem Anies Baswedan.
"Kami masih mendalami akan informasi tersebut dan sudah melakukan olah TKP tadi malam," ujar Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Kamis (26/1/2023).
Zain menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari pihak Wahidin Halim akan aksi teror itu.
Kendati demikian ia menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan penyeledikian guna mengungkap aksi teror yang terjadi pada momen pertemuan politik tersebut.
"Sampai saat ini kami belum terima laporan terkait teror pelemparan karung berisi ular Kobra itu," katanya.
"Tapi kami tetap olah TKP, guna melakukan proses penyelidikan dalam kasus ini," ujarnya
Teror Sekarung Ular Kobra Terjadi Dini Hari, 20 Kobra Hitam Dilempar ke Halaman Belakang Rumah
Gubernur Banten periode 2017-2022 Wahidin Halim membenarkan teror sekarung ular korban di rumahnya.
"Alhamdulillah iya ada yang mengirim ular ke rumah saya ada 20 ekor jenis ular Cobra," ujar Wahidin Halim kepada awak media, Rabu (25/1/2023).
Pria yang akrab disapa WH itu menjelaskan, teror kiriman karung berisi ular Cobra tersebut pertama kali diketahui oleh seorang petugas kebun yang bekerja di rumahnya.
Saat itu, didatangi petugas kebun tersebut terkejut melihat puluhan ular yang dimasukkan ke dalam karung dengan kondisi terbuka atau tidak terikat.
Karung berisi ular tersebut dikirim dengan cara dilemparkan ke halaman belakang kediaman rumahnya pada dinihari tadi, sekira pukul 03.30 WIB.
"Jadi subuh tadi orang yang bekerja di rumah saya dengar suara 'brukk' kencang di halaman belakang, pas dilihat ternyata ada karung berisi ular Cobra," kata dia.
"Karung itu posisinya enggak diikat sama sekali, tapi pas dicek ke sekeliling halaman ternyata clear, dipastikan ular itu enggak ada yang sempat keluar dari karung," imbuhnya.
Wahidin Halim Santai Rumahnya Diteror
Meski demikian, Wahidin Halim merespon santai akan aksi teror tersebut.
Wahidin Halim mengaku tidak takut dengan adanya aksi teror tersebut.
Pasalnya, orang yang melakukan teror itu dinilai tidak memiliki adab dalam berpolitik.
"Biarin saja, kalau memang ada orang yang tidak senang (dengan dirinya), karena tindakan itu menandakan ciri orang tidak beradab," katanya.
"Saya tegaskan, saya tidak akan takut dengan teror apapun yang dilakukan kepada saya, mau itu dilakukan dengan berbagai cara," ujarnya.
Pelaku Teror Sekarung Ular Korba Terekam CCTV, Ini Ciri-ciri pelaku
Berdasarkan rekaman CCTV, karung ular tersebut dilemparkan oleh seorang pria yang mengenakan sweater berwarna putih dengan cara ditenteng.
Pria itu datang ke rumah WH naik sepeda motor bersama sejumlah orang.
Akan tetapi, identitas pelaku teror itu belum diketahui secara pasti.
Ada Teror Sekarung Ular Korba, Anies Baswedan Tetap Sambangi Rumah Wahidin Halim
Anies Baswedan mengunjungi kediaman Mantan Gubernur Banten Periode 2017-2022, yakni Wahidin Halim di Kota Tangerang, Rabu (25/1/2022).
Puluhan orang yang merupakan warga dan relawan serta kader Partai NasDem di Kota Tangerang, menyambut kedatangan Anies Baswedan, dan berkomitmen mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju sebagai calon Presiden.
Di Rumah Wahidin Halim, Anies Baswedan terlihat bercengkrama dengan para tokoh agama, serta melakukan aktivitas makan bersama.
"Kegiatan hari ini adalah sebuah forum silaturahmi yaitu pertemuan antara masyarakat, tokoh masyarakat, termasuk dengan para alim ulama," ujar Anies Baswedan kepada awak media.
Anies Baswedan pun mengapresiasi sambutan yang dilakukan oleh puluhan relawan dan kader partai saat dirinya tiba.
Menurutnya, antusias para kader tersebut memiliki makna tersendiri.
"Bisa dilihat tadi, ada semangat luar biasa (dari para kader partai) dan saya menyambut baik hal itu."
"InshaAllah ini akan sama-sama kita jaga, sehingga pesan perubahan keadilan sosial bisa berjalan," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan ungkapan terimakasihnya, kepada Wahidin Halim yang telah menerima dan menjamu kedatangannya itu.
"Alhamdulillah saya ingin sampaikan terimakasih kepada Pak Wahidin Halim yang telah menerima saya."
"Dan syukur sekali dengan kedatangan ini, saya bisa bersilaturahmu kepada para tokoh masyarakat di Banten," ujarnya.
Kedatangan Anies Baswedan ke Rumah Wahidin Halim dalam Rangka Safari Politik
Sedangkan Wahidin menyampaikan, kedatangan Anies Baswedan tersebut masih dalam rangka kegiatan safari politiknya dalam maju menjadi calon Presiden.
Sebelumnya Anies Baswedan datang ke Banten pada Selasa (24/1/2023), untuk bertemu tokoh adat Baduy luar maupun dalam.
"Kemarin ketemu beliau di Banten dan sekarang dia (Anies) datang ke sini," katanya.
Wahidin Halim menuturkan, kedatangan Anies di kediamannya tersebut untuk meminta dukungan doa.
"Dia mohon doanya saja dan dukungan secara politik kepada dia yang ingin menjadi Presiden RI, sebagai tuan rumah ya saya dukung," jelas Wahidin Halim. (tribunnetwork/thf/TribunTangerang)