Mahasiswa UI Jadi Tersangka usai Tewas Kecelakaan, Pakar: Polri Harus Lakukan Pendekatan Progresif
Pakar Hukum Pidana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Hibnu Nugroho meminta Polri melakukan pendekatan progresif dalam tangani kasus mahasiswa UI
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Hukum Pidana Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Hibnu Nugroho turut menanggapi kasus mahasiswa UI yang menjadi tersangka setelah ia tewas dalam sebuah kecelakaan.
Diketahui sebelumnya, mahasiswa UI yang bernama Hasya Atallah tewas diduga ditabrak oleh purnawirawan polisi di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Hibnu menilai penetapan tersangka yang dilakukan Polri kepada Hasya ini agak aneh.
Pasalnya penetapan tersangka ini dikenakan kepada Hasya yang notabene adalah korban bukan pelaku.
Padahal menurut Hibnu seharusnya penetapan tersangka ini ditujukan kepada orang lain, bukan korban.
Oleh karena itu Hibnu menilai bahwa Polri perlu melakukan pendekatan secara progresif dalam menyelesaikan kasus ini.
Baca juga: Ibu Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak Minta Pelaku Dihukum Setimpal: Sampai Titik Darah Penghabisan
"Jika melihat suatu permasalahan hukum itu dari sudut sebab akibat. Tapi kalau tersangka untuk dirinya sendiri, itu agak aneh, karena tersangka itu berarti orang lain," kata Hibnu dilansir Tribun Jakarta, Sabtu (28/1/2023).
Lebih lanjut Hibnu menuturkan, polisi perlu mengevaluasi penetapan tersangka kepada Hasya ini.
Karena jika yang dijadikan tersangka adalah korban maka seharusnya kasus tersebut bukanlah suatu tindak pidana.
"Jadi kalau tersangka itu ya orang lain yang menyebabkan, bukan dirinya sendiri. Kalau dirinya sendiri, berarti bukan merupakan suatu peristiwa pidana, itu yang harus digarisbawahi."
"Itu saya kira perlu diluruskan, dalam hal ini cukup menjadikan aneh ketika seorang tersangka untuk dirinya sendiri, harusnya tersangka itu orang lain," ungkap Hibnu.
Baca juga: Ibu Mahasiwa UI yang Tewas Kecelakaan Sebut Purnawiawan Polisi yang Tabrak Anaknya Tak Mau Bantu
BEM UI Kecam Penetapan Mahasiswa UI Tewas Diduga Ditabrak Purnawiran Jadi Tersangka
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki angkat bicara terkait kasus mendiang Hasya Atallah.
Diketahui, mendiang Hasya Atallah merupakan mahasiswa UI yang tewas diduga ditabrak purnawirawan polisi, di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Melki mengecam pihak terkait perihal penetapan korban Hasya sebagai tersangka.
"Kami jelas mengecam penetapan tersangka untuk Almarhum Hasya, teman kami sesama mahasiswa UI yang jadi korban," kata Melki, dalam konferensi pers, Jumat (27/1/2023).
Bahkan, menurut Melki, kasus ini seperti kasus tersangka pembunuhan berencana atas Brigadir Yoshua, yakni Ferdy Sambo.
Baca juga: Keluarga Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan Tolak Mediasi, Sang Ibu: Saya Mau Bertemu, di Pengadilan
Sebab, jelas Melki, publik kembali dipertontonkan perilaku aparat kepolisian yang kerap memutarbalikkan fakta.
"Bagi kami, fenomena ini seperti Sambo jilid dua. Kepolisian semakin hari semakin beringas dan keji," katanya.
"Kita lagi-lagi dipertontonkan dengan aparat kepolisian yang hobi memutarbalikkan fakta dan menggunakan proses hukum untuk jadi tameng kejahatan," sambung Melki.
Selanjutnya, Melki menuturkan, proses hukum harus tetap diutamakan, meski terduga pelaku adalah pensiunan polisi.
"Jangan sampai SP3 itu keluar tidak dengan pertimbangan yang benar dan rasional. Dan keluar karena bertujuan membebaskan terduga pelaku dari pertanggungjawaban," ucap Melki.
Terakhir, ia menegaskan, BEM UI akan terus bersuara demi tercapainya keadilan bagi mendiang Hasya dan keluarga.
Baca juga: Langkah Keluarga dan Respon Pakar Hukum Soal Mahasiswa UI Tewas Ditabrak Malah Ditetapkan Tersangka
Orang Tua Hasya Kecewa dengan Keputusan Polisi
Ira, ibu dari Hasya Atallah Saputra, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tewas diduga ditabrak oleh purnawirawan polisi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, angkat bicara terkait sang anak ditetapkan sebagai tersangka.
Ira mengatakan, ia kecewa dengan keputusan pihak kepolisian.
"Kecewa, udah pasti. Marah, mau marah sama siapa," kata Ira, saat ditemui di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).
Ira meminta proses pengungkapan kasus sang anak berjalan transparan.
"Kami cuma ingin prosesnya berjalan transparan," jelasnya.
Baca juga: Polri Ungkap Alasan Pensiunan Polisi Tak Jadi Tersangka dalam Kecelakaan yang Tewaskan Mahasiswa UI
Bahkan, Ira menuturkan, pihak keluarga akan menerima jika proses penyelesaian kasus sang anak harus dimulai dari awal.
"Jikalau proses harus dimulai dari awal kita siap. Asalkan transparan dan semuanya terlihat jelas. Jadi kami tahu siapa tersangka itu," sebutnya.
Kemudian, Ira menuntut kasus ini dibawa ke meja hijau.
"Kalau harus dibuktikan di pengadilan. Ayo buktikan di Pengadilan," ujarnya.
Lanjutnya, pihak keluarga juga akan menerima apapun keputusan pengadilan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Ibriza Fasti Ifhami)(Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.