Pengamat Nilai Dukungan PKS dan Demokrat Bisa Picu Penjegalan Anies di Daerah Semakin Kencang
Jamiluddin Ritonga, memprediksi upaya penjegalan terhadap bakal calon presiden Anies Baswedan bakal semakin kencang setelah deklarasi dukungan
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, memprediksi upaya penjegalan terhadap bakal calon presiden Anies Baswedan bakal semakin kencang setelah deklarasi dukungan yang sudah disampaikan Partai Demokrat dan PKS.
Jamiluddin menilai tentu banyak pihak yang kecewa, terutama yang selama ini tidak menginginkan Anies menjadi bakal capres.
"Kelompok ini kiranya akan terus berupaya menggagalkannya sampai Anies resmi didaftarkan sebagai capres di KPU," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Selasa (31/1/2023).
"Bagi mereka Anies itu ancaman. Anies dianggap anti kemapanan. Karena itu, mereka sangat tak nyaman dengan semboyan perubahan yang didengungkan Anies," imbuhnya.
Lebih lanjut Jamiluddin beranggapan kelompok tersebut juga diperkirakan akan mengintensifkan penjegalan terhadap Anies hingga ke daerah-daerah.
Satu di antara cara yang sudah terlihat adalah dengan membangun opini penolakan Anies di sejumlah daerah.
"Penggiringan opini semacam ini terus mereka lakukan untuk menghambat laju elektoral Anies," ujarnya.
"Karena itu, Koalisi Perubahan harus terus mencermati gerakan pihak-pihak yang selama ini anti Anies. Mereka bisa saja menghalalkan segala cara, termasuk jalur hukum, untuk menggagalkan Anies," tandasnya.
Baca juga: Anies Baswedan dapat Tiket Capres, Pengamat Sebut Kelompok Anti Anies akan Bermunculan
Ada pun saat ini Anies Baswedan telah mendapat tiga dukungan partai politik yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
Total dukungan suara ketiga partau itu mencapai 28,35 persen. Total suara Koalisi Perubahan tersebut sudah melampaui PT 20 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.