Siti Zuhro: Demokrasi Indonesia dalam Keadaan Tak Punya Kualitas
Siti Zuhro mengatakan saat ini demokrasi Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, bahkan dalam tanda petik mengenaskan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro mengatakan saat ini demokrasi Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, bahkan dalam tanda petik mengenaskan.
Hal ini disampaikan dalam diskusi BRIN bertajuk 'Political Outlook Indonesia 2023: Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Tengah Ancaman Resesi' pada Selasa (31/1/2023).
"Saya membuat beberapa catatan penting yaitu demokrasi Indonesia ini sedang tidak baik - baik saja, kondisinya dalam tanda petik mengenaskan alias tidak berkualitas, hampir semua penopang demokrasi kurang efektif," kata Siti Zuhro.
Kondisi buruk demokrasi tersebut kata Siti tak cuma menyentuh aspek kebebasan sipil dan kemajemukan, tapi juga pada fungsi pemerintahan.
Hal ini lantaran konsolidasi demokrasi tak kunjung terwujud padahal secara teori transisi demokrasi dapat dilakukan maksimal setelah tiga kali melewati pemilu.
Namun Indonesia yang sebentar lagi memasuki pemilu nasional ke-6 ternyata proses konsolidasi tersebut juga tak kunjung nampak.
Baca juga: Upaya Merawat Demokrasi, UMJ Resmikan Lembaga Survei Leader of Indonesia
"Karena konsolidasi demokrasi tidak juga terwujud. Meskipun secara teori sebetulnya transisi demokrasi bisa dilakukan dua atau maksimal tiga kali pemilu. Tapi di Indonesia sampai mau pemilu nasional ke-6 pun ternyata menuju proses demokrasi terkonsolidasi belum juga tampak," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.