Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Februari 2023, Diperingati sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional, Ini Sejarahnya

Selain Hari Kanker Sedunia, 4 Februari 2023 juga ada peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023, untuk memperkuat harmonisasi kehidupan.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
zoom-in 4 Februari 2023, Diperingati sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional, Ini Sejarahnya
un.org
Ilustrasi Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023. Selain Hari Kanker Sedunia, 4 Februari 2023 juga diperingati sebagai Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023, untuk memperkuat harmonisasi kehidupan. 

TRIBUNNEWS.COM - Selain Hari Kanker Sedunia, 4 Februari 2023 juga ada peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023.

Hari Persaudaraan Manusia Internasional diperingati setiap 4 Februari, yang tahun ini jatuh pada hari, Sabtu (4/2/2023).

Tujuan dari Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023 adalah untuk memperkuat harmonisasi kehidupan manusia baik sesama maupun umat beragama.

Yaitu melalui implementasi nilai-nilai moralitas.

Mengutip situs Kemenag, pernyataan itu sesuai yang disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin.

“Hari internasional Persaudaraan Manusia merupakan momentum dalam memperkuat harmonisasi kehidupan manusia baik antar maupun internal umat beragama, melalui implementasi nilai-nilai moralitas,” ujar Kamaruddin di Jakarta, pada Kamis (2/2/2023).

Baca juga: Kemenag Ajak Khatib Jumatan Sampaikan Pesan Persaudaraan

Lantas, bagaimana awal mula diperingatinya Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023?

Berita Rekomendasi

Sejarah Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan Hari Persaudaraan Manusia Internasional pada 4 Februari 2019.

Penetapan Hari Persaudaraan Manusia Internasional oleh PBB, berdasarkan peristiwa penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia.

Yaitu oleh Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al Tayeb dan Pemimpin Pendeta Gereja Katolik Paus Fransiskus di Abu Dhabi Uni Emirat Arab.

Proses penandatanganan dokumen bersejarah ini didukung penuh oleh Presiden Zayed yang saat itu menjabat sebagai Presiden Uni Emirat Arab.

Ilustrasi persaudaraan manusia.
Ilustrasi persaudaraan manusia. (timesunion.com)

Baca juga: Pengertian Rukun-rukun Haji Menurut Kemenag: Ihram, Wukuf, Tawaf, Sai, Tahallul hingga Tertib


Fokus Kemenag terhadap tema Persaudaraan Manusia

Konsep persaudaraan sesama umat beragama, persaudaraan kebangsaan, dan persaudaraan umat manusia merupakan salah satu concern Kemenag melalui Moderasi Beragama.

Menurut Kamaruddin, perbedaan adalah modal yang kuat untuk dimanfaatkan menjadi sinergi.

"Perbedaan bukan ancaman, tetapi modal yang bisa kita manfaatkan agar sinergi semakin kuat" imbuh Profesor jebolan Univeristas Bonn, Jerman ini.

Kemenag selalu menyampaikan isu-isu tentang persaudaraan manusia.

Terutama dalam konsep Moderasi Beragama.

Baik perbedaan suku, agama, budaya, dan adat dapat diikat dengan kesepakatan bersama.

Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar itu, menambahkan bahwa tema persaudaraan manusia menjadi perhatian dunia internasional.

Semua agama sepakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Hal itu dapat diwujudkan dengan kesediaan untuk menjalin sinergi di berbagai bidang kehidupan.

Baik bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam rangka Hari Persaudaraan Manusia Internasional 2023, Kemenag menghimbau Khatib Jumat menyampaikan khotbah bertema Persaudaraan Manusia.

Himbauan tersebut ,disampaikan berkenaan dengan peringatan Hari Internasional Persaudaraan Manusia pada 4 Februari 2023.

Serta mengampanyekan pesan budaya damai antar umat beragama.

Baca juga: Ingin ASEAN Jadi Pusat Perdamaian Dunia, Jokowi Ogah Undang Junta Militer Myanmar

Apa itu Budaya Damai?

Melansir laman UN, budaya damai merupakan seperangkat nilai, sikap, tradisi, dan cara berperilaku serta cara hidup yang didasarkan pada:

- Menghormati kehidupan, mengakhiri kekerasan dan promosi dan praktek non-kekerasan melalui pendidikan, dialog dan kerjasama;

- Penghormatan penuh terhadap prinsip-prinsip kedaulatan, integritas wilayah dan kemerdekaan politik Negara

Serta dalam hal-hal yang pada dasarnya berada dalam hukum domestik Negara manapun, sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional

- Penghormatan penuh dan pemajuan semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental;

- Komitmen untuk penyelesaian konflik secara damai;

- Upaya pemenuhan kebutuhan pembangunan dan lingkungan generasi sekarang dan mendatang;

- Penghormatan dan pemajuan hak atas pembangunan;

- Penghormatan dan pemajuan persamaan hak dan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki;

- Penghormatan dan pemajuan hak setiap orang atas kebebasan berekspresi, berpendapat dan informasi;

- Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip kebebasan, keadilan, demokrasi, toleransi, solidaritas, kerjasama, pluralisme, keragaman budaya, dan dialog.

Berdasarkan pemahaman pada semua lapisan masyarakat dan antar bangsa.

Serta didukung oleh lingkungan nasional dan internasional yang mendukung perdamaian.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas