Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Asal Usul Terbentuknya Komplotan Serial Killer Wowon Cs, Berawal Dari Perkenalan Tak Lazim

Wowon Erawan alias Aki Banyu menceritakan awal mula perkenalan dirinya dengan Solihin alias Duloh, hingga terbentuk komplotan serial killer.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Terungkap Asal Usul Terbentuknya Komplotan Serial Killer Wowon Cs, Berawal Dari Perkenalan Tak Lazim
Ist
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin. Baru-baru ini Wowon menceritakan awal mula perkenalan dirinya dengan Solihin alias Duloh, hingga terbentuk komplotan serial killer. 

Setelah mereka saling mengenal, akhirnya Wowon mengajak keduanya untuk melakukan penipuan dengan modus pengandaan kekayaan pada 2016 silam.

Wowon mengaku sebelum menjadi penipu, dirinya bekerja sebagai seorang pedagang ikan pindang.

Baca juga: Pengakuan Wowon Ungkap Alasan Bunuh Istri Pertama, Mertua, dan Anak Kandung, Tak Ada Motif Pesugihan

"Waktu dulu saya jualan pindang (ikan) pak," kata Wowon.

Tak puas dengan penghasilan sebagai pedagang pindang, Wowon lantas memiliki ide dengan cara menipu.

Dia menggunakan iming-iming mempunyai ilmu supranatural dan bisa menggandakan kekayaan saat menjaring para korbannya.

Aksi penipuan yang semua korbannya adalah tenaga kerja wanita (TKW) itu dilakukan Wowon bersama dua tersangka lain yakni Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin dimulai 2016.

Wowon melakukan penipuan dengan cara yang tak biasa.

Berita Rekomendasi

Dia berperan menjadi sosok Aki Banyu yang dianggap oleh tersangka lain dan para korban sebagai sosok sakral dan sakti.

"(Sosok Aki Banyu) Buat nipu aja," ujar Wowon.

Cara kerjanya juga tak biasa.

Wowon mengubah suaranya ketika berkomunikasi dengan para tersangka dan korban penipuan melalui sambungan telepon.

Sosok Aki Banyu ini tidak pernah memunculkan dirinya.

Wowon selalu berdalih para tersangka maupun korban akan bertemu sosok sakral itu ketika sudah sukses.

"Waktu dulu aku suka magelaran wayang golek, cuma sedikit bisa mengubah suara," tuturnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas