Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi Demokrat: Mengapa Takut Perubahan? Jangan Saling Potong!

Herzaky mengajak semua pihak untuk berkontetasi secara sehat dan tak saling potong-potong sebab Indonesia negara demokrasi.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politisi Demokrat: Mengapa Takut Perubahan? Jangan Saling Potong!
Ist
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan perubahan merupakan sebuah keniscayaan.

"Perubahan suatu keniscayaan. Jadi mengapa mesti takut dengan perubahan?" kata Herzaky dalam sebuah diskusi yang ditayangkan di YouTube Mardani Ali Sera, Jumat (3/2/2023).

Herzaky mengajak semua pihak untuk berkontetasi secara sehat dan tak saling potong-potong sebab Indonesia negara demokrasi.

"Silakan berkontetasi, ayo kita kompetisi, jangan kemudian malah ada upaya-upaya saling potong, tidak perlu begitu," ujarnya.

Baca juga: Demokrat: Secara De Facto Hanya Koalisi Perubahan yang Sudah Punya Capres Saat Ini

Menurutnya, Indonesia sedang mengalami surplus calon pemimpin bangsa baik petinggi partai politik (parpol), menteri hingga gubernur.

"Ini kalau nanti berkompetisi kan masyarakat Indonesia enak. Disuguhi Para calon pemimpin yang luar biasa, punya rekam jejak luar biasa," ucap Herzaky.

Berita Rekomendasi

Dalam diskusi ini, Herzaky juga mengatakan secara de facto atau kenyataannya hanya Koalisi Perubahan yang sudah memiliki calon presiden (capres) untuk diusung di 2024.

Koalisi Perubahan merupakan bentukan dari Partai Demokrat, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hingga kini belum mendeklarasikan sebagai sepasang koalisi.

Ketiga parpol ini sudah menyatakan sikapnya mendukung Anies Baswedan sebagai capres di 2024.

"Secara de facto, (hanya) koalisi perubahan ini satu-satunya yang sudah punya capres," ungkapnya.

Herzaky menyebut dirinya mencermati koalisi-koalisi lain belum mempunyai capres yang akan diusung meski sudah berkoalisi.

"Kesepakatan pun belum ada, kesepahaman belum ada siapa capres akan yang diusung meskipun katanya sudah berkoalisi berbulan-bulan," ujar dia.

Namun, ia menegaskan jika pihaknya menghargai dan menghormati segala dinamika masing-masing koalisi.

"Tentu ini adalah namanya dinamika yang berbeda-beda, kita saling menghormati dan menghargai bagaimanapun kan dinamika dan kondisi setiap koalisi punya perbedaan," ungkapnya.

Sebagai informasi, saat ini sejumlah parpol sudah membentuk koalisi seperti Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketiga parpol ini sudah membentuk koalisi Pilpres 2024 bernama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Selain KIB, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra juga sudah membentuk Koalisi Indonesia Raya (KIR).

Bahkan, kedua parpol ini sudah membentuk sekretariat bersama (Sekber) sebagai wujud komitmen koalisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas