Pidato di HUT ke-15 Partai Gerindra, Prabowo Subianto Tegaskan Bakal Bela Jokowi
Saling puji Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di acara perayaan HUT ke-15 Partai Gerindra, Senin (6/2).
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Partai Gerindra bersama Ketua Umumnya Prabowo Subianto bakal menjadi partai teratas di Indonesia.
Tak hanya itu, Presiden juga menyebut tingkat keterpilihan atau elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpotensi menjadi yang tertinggi pada Pemilu 2024, mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambuatan secara virtual di acara perayaan HUT ke-15 Partai Gerindra, Senin (6/2).
Perayaan HUT ke-15 Partai berlambang burung garuda ini pun digelar di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan.
“Dan jika kerja keras dan didongkrak terus partai Gerindra potensial menjadi yang teratas dan elektabilitas Pak Prabowo juga potensial menjadi yang tertinggi,” kata Jokowi.
Prabowo yang hadir di lokasi acara pun memperlihatkan ekspresi senyum sembari bertepuk tangan saat Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut.
Tepuk tangan meriah dari jajaran elite dan kader Partai Gerindra yang hadir di lokasi juga terdengar.
Di antaranya Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno dan Hashim Djojohadikusumo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ahmad Muzani, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan lainnya.
Presiden Jokowi pun tak lupa mengucapkan selamat kepada Partai Gerindra yang merayakan HUT ke-15.
Kepala Negara menyampaikan selamat atas prestasi yang diraih Partai Gerindra selama ini.
“Saya mengucapkan selamat ulang tahun Partai Gerindra yang ke 15. Saya juga ingin menyampaikan selamat atas prestasi partai Gerindra yang luar biasa,” kata Jokowi.
Presiden Jokowi turut mengucapkan terimakasih kepada Partai Gerindra yang telah mendukung pemerintah menjalankan program kerja dan mengatasi sejumlah persoalan di masyarakat.
Dukungan tersebut kata Jokowi, sangatlah membantu pemerintah terutama dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 serta pembinaan UMKM.
“Dukungan Partai Gerindra sangat membantu pemerintah dalam melakukan agenda-agenda besar bangsa. Mengendalikan pandemi Covid-19, melanjutkan reformasi struktural dan reformasi birokrasi, melanjutkan hilirisasi komoditas SDA serta memperbaiki ekosistem untuk UMKM,” ungkap Presiden.
Sementara, dalam pidatonya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan menjadi saksi bahwa Presiden Jokowi memang bekerja keras mewujudkan cita-cita untuk kemajuan bangasa Indonesia.
Cita-cita presiden tersebut, kata Prabowo sama seperti cita-cita dari Gerindra.
Ia mengatakan mengetahui hal ini usai bergabung dengan pemerintahan yang dipimpin Jokowi sejak tahun 2019.
"Setelah saya gabung dengan pemerintah yang dipimpin oleh Pak Joko Widodo, saya menjadi saksi, saya melihat betapa beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita," kata Prabowo dalam pidatonya.
Berkenaan dengan itu, Prabowo menyatakan akan terus mendukung dan membela Presiden Jokowi hingga berhasil.
Menteri Pertahanan RI ini pun meyakini Presiden Jokowi akan memberikan bukti efektivitas pemerintahannya.
"Karena itulah saya mendukung beliau, dan saya membela beliau sampai berhasil. Dan saya yakin pemerintahan beliau akan berhasil, dan sudah memberi bukti daripada efektivitas pemerintahan tersebut," ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan dirinya bukan sedang menjilat saat menyatakan menjadi saksi bahwa Presiden Jokowi bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Prabowo menyebut hanya menyatakan bahwa kebenaran harus diakui, bukan disangkal.
"Saya minta kader Partai Gerindra mengerti itu. Bukan saya menjilat, tidak. Saya hanya mengatakan yang benar ya benar dan kalau pemimpin kita benar, kita harus akui benar," kata Prabowo.
Baca juga: Rival di Pilpres 2019, Prabowo Akui Ada Internal Gerindra Tidak Terima Dirinya Jadi Menteri Jokowi
Menurutnya bangsa Indonesia harus menjauhkan atau menghilangkan sifat yang kurang menghargai pemimpinnya sendiri.
Padahal pemimpin yang bersangkutan memang bekerja untuk perbaikan bangsa.
"Jangan kita mau enaknya saja. Pemimpin memberi keberhasilan, dan pemimpinnya dicemoohkan," tuturnya.
"Ini saya lihat ada sifat bangsa Indonesia yang kadang-kadang kurang menghargai pemimpinnya sendiri. Ada sifat bangsa Indonesia yang kadang tidak mau mengakui kehebatan bangsa kita sendiri," jelas Prabowo. (Tribun Network/ Yuda).