Sejarah Pers di Indonesia: Sejak Zaman Hindia Belanda, Pendudukan Jepang, hingga Setelah Kemerdekaan
Inilah sejarah dan perkembangan pers di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda, pendudukan Jepang, hingga setelah kemerdekaan RI.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
Perkembangan pers berlanjut ketika Jepang menaklukkan Belanda dan menduduki Indonesia pada 1942.
Penjajahan oleh Jepang membuat kebijakan pers berubah.
Jepang memberhentikan semua penerbitan surat kabar yang berasal dari Belanda dan China.
Saat ini, pers dikuasai oleh militer Jepang dan terbitlah lima surat kabar, yaitu:
- Jawa Shinbun yang terbit di Jawa
- Boernoe Shinbun yang terbit di Kalimantan
- Celebes Shinbun yang terbit di Sulawesi
- Sumatra Shinbun yang terbit di Sumatera
- Ceram Shinbun yang terbit di Seram
Baca juga: Hari Pers Nasional 2023, Jokowi: Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat
Dari situlah sejarah lahirnya pers Indonesia mulai kelihatan dengan munculnya LKBN Antara pada 13 Desember 1937.
Disusul pasca-kemerdekaan, muncullah RRI pada 11 September 1945.
Selain itu, terbit juga surat kabar Soeara Merdeka di Bandung, Berita Indonesia di Jakarta, Merdeka, Independent, Warta Indonesia, hingga The Voice of Free Indonsesia.
Satu tahun kemudian, muncullah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1946, hingga lahirnya TVRI pada 1962.
Hal tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya Hari Pers Nasional
(Tribunnews.com/Pondra Puger)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.