Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cari Pilot Susi Air, Anggota Komisi I DPR Dorong Pemerintah Gunakan Alat Lacak Digital Milik Polri

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, mendorong aparat keamanan menggunakan alat digital milik Polri untuk mendeteksi keberadaan pilot pesawat Susi Air.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cari Pilot Susi Air, Anggota Komisi I DPR Dorong Pemerintah Gunakan Alat Lacak Digital Milik Polri
Oji/Man (dpr.go.id)
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendorong aparat keamanan menggunakan alat digital milik Polri untuk mendeteksi keberadaan pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang hilang kontak di Papua. 

Kronologi Pembakaran Pesawat Susi Air

Sebelumnya, polisi membeberkan kronologi pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyebut kasus itu berawal saat adanya 15 pekerja pembangunan sebuah puskesmas di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

"Ada kelompok itu datang, yang mereka mencurigai bahwa 15 pekerja yang akan membangun bangunan puskesmas di Paro itu, ada anggota TNI atau BIN di dalam. Sehingga mereka melakukan pemeriksaan terhadap warga yang membangun puskesmas," kata Mathius di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Mathius menerangkan ada lima pekerja yang tidak memiliki kartu identitias diri. Mendapat laporan itu, TNI dan Polri hendak mengevaluasi belasan pekerja tersebut.

"Lanjutan dari prakejadian tanggal 4,5 dan 6 (Februari), kita sudah susun rencana rapat di Timika, apabila nanti pesawat masuk kita akan bawa keluar para pekerja ini," ucapnya.

Singkat cerita, pesawat Susi Air yang dipiloti warga negara Selandia Baru, Philips Max Marthin sampai di Bandara Distrik Paro pada Selasa (7/2/2023).

BERITA REKOMENDASI

Pesawat yang membawa lima penumpang itu rencananya akan digunakan untuk mengangkut 15 pekerja bangunan yang dicurigai KKB.

Saat itu, lima penumpang pesawat dilepas karena merupakan warga asli Papua. Namun, pesawat tersebut ditahan hingga dibakar KKB.

"Namun pada saat 7 (Februari) kemarin masuknya pesawat membawa lima warga sipil orang Paro, itu akhirnya setelah turun pesawatnya ditahan, tidak boleh terbang, karena mereka juga mungkin kita evakuasi keluar," ungkapnya.

Setelahnya, sang pilot disebut berhasil melarikan diri. Namun, 15 pekerja bangunan tersebur diselamatkan oleh tokoh agama setempat.

"Warga masyarakat yang 15 tadi sudah diamankan oleh bapak pendeta, kami memang sangat berterima kasih kepada pendeta, karena tahu ada kejadian itu, langsung dibawa keluar para pekerja itu, karena takut ada korban para pekerja," bebernya.

Kelima belas pekerja ini pun sudah dievakuasi personel TNI-Polri untuk keluar dari Distrik Nduga, pada hari ini.

Namun, saat ini aparat keamanan masih mencari keberadaan pilot pesawat yang masih belum ditemukan.

"Nah pilot itu sementara memang masih tidak jauh dari Paro," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas