Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cari Pilot Susi Air, Anggota Komisi I DPR Dorong Pemerintah Gunakan Alat Lacak Digital Milik Polri

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, mendorong aparat keamanan menggunakan alat digital milik Polri untuk mendeteksi keberadaan pilot pesawat Susi Air.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cari Pilot Susi Air, Anggota Komisi I DPR Dorong Pemerintah Gunakan Alat Lacak Digital Milik Polri
Oji/Man (dpr.go.id)
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendorong aparat keamanan menggunakan alat digital milik Polri untuk mendeteksi keberadaan pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang hilang kontak di Papua. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, mendorong aparat keamanan menggunakan alat digital milik Polri untuk mendeteksi keberadaan pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Max Marthin yang hilang kontak di Papua.

Keberadaan Kapten Philips Max Marthin masih belum diketahui pasca-pembakaran pesawat Susi Air yang dilakukan di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dalam rangka melacak geberadaan sang pilot, Sukamta mengatakan alat pelacak digital milik Polri bisa digunakan.

Alat digital tersebut menurut Sukamta pernah diungkapkan Menkopolhukam Mahfud MD.

Diketahui, MenkoPolhukam Mahfud MD beberapa waktu lalu cukup antusias ketika Polri mampu melacak dan menemukan keberadaan seorang Tenaga Kerja Wanita yang sedang dalam kesulitan di Arab Saudi.

Baca juga: Benarkah Captain Philips Disandera TPNPB? Keraguan Susi Air, Foto Hoaks dan Update Pencarian Pilot

TKW tersebut mendapat perhatian serius dari Menkopolhukam Mahfud MD saat yang bersangkutan menceritakan kondisinya di Arab Saudi melalui saluran video YouTube.

Berita Rekomendasi

Mahfud MD sangat antusias dengan kecanggihan alat digital milik Polri yang bisa menemukan TKW/PMI asal Indonesia di Arab Saudi.

Sukamta mengatakan, sudah saatnya MenkoPolhukam Mahfud MD mendorong Polri untuk menggunakan alat serupa yang pernah melacak TKW di Arab Saudi untuk kembali digunakan guna mendeteksi keberadaan pilot Susi Air di Papua.

Baca juga: 2 Solusi yang Ditawarkan untuk Akhiri Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua

"Kita harap MenkoPolhukam dorong Polri gunakan alat deteksi untuk lacak dan bebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB. Alat itu kan sudah teruji di mana PMI kita yang jauh di Arab Saudi sana bisa terlacak," kata Sukamta dalam keterangannya, Minggu (12/2/2023).

Lebih lanjut Sukamta menyarankan, sebaiknya kecanggihan alat digital milik Polri tersebut juga dapat digunakan untuk kepentingan keamanan di dalam negeri.

"Alangkah baiknya alat itu juga bisa digunakan untuk mendeteksi atau melacak keberadaan para pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sana. Jika efektivitas alat tersebut sudah teruji, tak ada salahnya untuk digunakan di kita khususnya digunakan untuk lacak KKB yang sandera pilot Susi Air," ucap legislator PKS itu.

Baca juga: Bagaimana Nasib Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips? Cuaca & Hutan Lebat Kendala Proses Pencarian

Menurut Sukamta, Menkopolhukam selaku otoritas tertinggi dalam hal pengendalian keamanan dan ketertiban masyarakat bisa membuat formulasi kebijakan terkait penggunaan alat canggih milik Polri itu untuk digunakan dalam operasi penertiban kelompok kriminal bersenjata.

"Itu soal kebijakan sebenarnya. Kalau mau, alat canggih begitu bisa digunakan (termasuk untuk lacak KKB)," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas