VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Kesaksian Jurnalis Tribun Jambi, Pembuka Pembunuhan Brigadir Yosua
Jurnalis Tribun Jambi lah yang pertama kali memberitakan kematian tersebut beserta kejanggalannya, sehingga diketahui publik.
Editor: Srihandriatmo Malau
Namun, belum diketahui penyebabnya. Kemudian, sembari memantau lokasi, Tribun dan Kompas TV melanjutkan liputan K9 dari Ditsamapta Polda Jambi.
"Saat itu, kami hanya diberi waktu 1 jam untuk liputan dan keluar dari kargo.
Kami akhirnya menyimpulkan, anggota polisi kemungkinan meninggal karena sakit, dan diantar ke Jambi melalui udara. Pasalnya, jika gugur karena tugas, tentunya ada upacara penjemputan," kata Aryo.
Tetapi, saat itu tidak ada, hanya ada Intel dan sejumlah orang yang datang menggunakan Ulos (kain tenun suku batak) datang ke Cargo.
"Sehingga kami meninggalkan lokasi dengan keyakinan, ada anggota polisi yang meninggal karena sakit," ujarnya.
Ketika Aryo Tondang mendengar obrolan dari intel bahwa di bandara ada jasad polisi yang akan diserahkan ke keluarga.
"Saya sempat berdiskusi dengan intel yang saya kenal, ini ada apa Bang? kalau memang ada jenazah dari kepolisian mengapa tidak ada upacara kedinasan?" ujarnya.
Aryo Tondang kemudian melihat rombongan ibu-ibu mengenakan kain ulos khas batak.
Aryo Tondang mengaku ketika pihak polisi yang mengawal jasad Brigdir J terkejut melihat keberadaan wartawan di sekitar bandara.
Mulanya, Aryo Tondang Jurnalis Tribun Jambi mengatakan ketika mendengar kabar polisi tembak polisi, ia segera mencari informasi lain yang beredar.
Ia mengaku ketika berusaha melakukan investigasi terkait isu tersebut.
Aryo Tondang mengatakan hari Minggu 10 Juli 2022 mendengar kabar adanya isu polisi tembak polisi hingga menyebabkan Brigadir J meninggal dunia.
Mari kita simak penjelasan kedua jurnalis Tribun Jambi dalam Wawancara Eksklusif di atas.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.