Jokowi Minta Basarnas Ikut Memberikan Edukasi pada Masyarakat di Wilayah Rawan Bencana
Jokowi menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam melakukan pencarian dan pertolongan pada korban bencana atau kecelakaan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi Rapat Kerja Basarnas dan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) Nasional tahun 2023 di Ruang Serba Guna Dono Indarto, Gedung Basarnas, Kamis (16/2/2023).
Dalam sambutannya Jokowi menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam melakukan pencarian dan pertolongan pada korban bencana atau kecelakaan.
“Saya lihat di negara kita yang sangat penting adalah keterlibatan masyarakat sangat penting dalam proses pertolongan dan pencarian,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Ingin Basarnas Miliki Jet Suit Seperti Iron Man
Ia meminta Basarnas untuk ikut terlibat mengedukasi masyarakat dalam menghadapi bencana sehingga memiliki kemampuan dalam menghadapi awal awal terjadinya bencana.
“Penting sekali mulai dilakukan mengintervensi mengedukasi masyarakat agar ngerti apa yang harus dilakukan pada saat-saat kejadian awal,” katanya.
Edukasi terhadap masyarakat, kata Kepala Negara penting dilakukan terutama pada wilayahnya rawan bencana. Dengan edukasi masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan pertolongan awal bila terjadi bencana.
“Oleh sebab jtu masyarakat di tempat-tempat yang sering mengalami kejadian baik banjir baik gempa bumi atau tempat-tempat yang rawan lainnya ini sekali lagi mengedukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting, agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pertolongan pertolongan awal,” pungkasnya.
Baca juga: Jokowi: Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 Persen dalam 12 Tahun Terakhir
Jokowi: Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 Persen dalam 12 Tahun Terkahir
Jokowi mengatakan bahwa potensi bencana di dunia frekuensinya naik.
“Data yang saya miliki potensi bencana di dunia ini cenderung semakin tinggi frekuensinya 5 kali lipat, naik selama 50 tahun terakhir, 5 kali lipat,” kata Jokowi.
Begitu pula kata Jokowi, frekuensi bencana yang ada di Indonesia juga mengalami kenaikan 81 persen dari 2010 lalu. Oleh karenanya ia meminta jajaran Basarnas untuk waspada dan sigap.
“Hati-hati. frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya pada 2010 yaitu 1945 kemudian pada 2022 kemarin 3.542 kenaikannya tinggi sekali dalam 12 tahun ini 81 persen,” kata Jokowi.
Jokowi berharap kecelakaan atau bencana tidak terjadi di Indonesia. Namun bila kecelakaan atau bencana terjadi, Basarnas harus sigap.
Jokowi mengaku melihat langsung kerja dari Basarnas dalam beberapa peristiwa kecelakaan dan bencana di Indonesia.
Baca juga: Jokowi Puji Respons Basarnas Hadapi Bencana dan Kecelakaan
Diantaranya jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 diperairan Belitung pada 2014, lalu kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ 182 pada 2021 di Kepulauan Seribu, kemudian musibah Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada 2018 dan juga tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun di Toba pada 2018.
Dari peristiwa kecelakaan atau bencana tersebut Presiden memuji kinerja Basarnas dalam melakukan pencarian dan pertolongan korban.
“Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan kecepatan respon dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya. Sangat cepat,” kata Jokowi yang disambut tepuk tangan jajaran Basarnas.