VIDEO EKSKLUSIF Cerita Sukses Krisdayanti Jadi Anggota DPR RI: Saya Tidak Duduk Manis Saja
"Jadi enggak duduk-duduk manis. Modal saya murah meriah, Rp7 juta saja, beli speaker, di setiap desa saya menyanyi," ucap Krisdayanti
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Srihandriatmo Malau
Apalagi, Krisdayanti menaruh perharian khusus tentang kesetaraan gender dan peran perempuan di dunia politik.
Dia juga tak menampik bahwa terpilih dirinya sebagai caleg dari PDIP saat itu karena ingin dijadikan vote getter suara partai. Namun, KD menyakini bahwa partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu melihat potensi yang dimiliki dirinya.
Terlebih, KD juga telah mengikuti program pengkaderan partai dan sekolah partai yang dimiliki oleh PDIP.
Berikut peryataan lengkap Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Krisdayanti terkait selebritis yang terjun ke politik menjelang Pemilu 2024, mendatang.
Mbak KD, dalam catatan kami pada Pemilu 5 tahun yang lalu, merahi suara sekitar 131 ribu. Artinya Mbak KD mempunyai keterpilihan yang luar biasa. Apakah mbak KD yang sudah sedemikian terkenalnya ini perlu 'berkeringat' untuk mengunjungi komsotuen, dan apakah sekarang masih perlu di rawat juga?
Jadi saya bersyukur sekali bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menempatkan saya di rumah saya (dapil Malang Raya), jadi Dapil yang tepat saya jadi jauh lebih mengenal mata lokal, menurut Pak Dahlan, menyapa secara langsung masyarakat yang secara mungkin belum tentu bisa beli tiket konsernya.
Jadi mereka, bahasa jawanya 'ketenggenen', ketika saya mengetuk pintu rumah mereka, di 600 titik di 471 desa.
Jadi enggak duduk-duduk manis, modal saya murah meriah Rp 7 juta saja, beli speaker di setiap desa saya nyanyi. Jadi mungkin pendekatan seperti itu yang membuat saya berkeringat tapi saya tidak capek. Karena lebih merasa lebih butuh mereka.
Apa sih yang dibawa sebagai wakil rakyat, itu apa? Apa yang mau disampaikan kalau tagline saya kan perempuan indonesia kuat, membuat perempuan indonesia sehat.
Saya merasa keterwakilan saya, di mana sebelumnya memang dua senior saya, tidak mewakili kebanyakan seperti seorang perempuan, kesetaraan perempuan kalau kita bicarakan Malang Raya.
Jadi menurut saya memiliki Komisi IX dari awal saya terpilih. Jadi kalau ada yang berasumi artis harus ada di Komisi X, tapi saya ada di komisi IX.
Pertanyaan menggelitik, apakah memang dulu ketika Mbak KD diminta menjadi anggota calon parlemen, memang dimasukan untuk menjadi vote getter atau mendapatkan suara terbanyak di partai. Karena mbak KD terkenal?
Saya memang nyanyi untuk beberapa partai, sudah saya lakukan bahkan di 20 tahun yang lalu. Tapi ketika saya merasa partai PDIP memilih saya yang berarti ada hal-hal yang diharapakan, tapi itu juga bukan paksaan, juga ancaman jadi memang PDIP saya yakin berpolitik bukan sesuatu untuk mencapai ambisi, atau kekuasaan individual.
Saya mengikuti sebuah pendidikkan politik di sekolah partai dan organisasi. Jadi juga organisasi. Jadi saya pikir ada prosesnya.