VIDEO EKSKLUSIF Okky Asokawati: Publik Figur Tak hanya Mendulang Suara, Tetapi harus Bisa Bersuara
Okky Asokawati tak menampik jika kehadiran selebriti di partai politik sangat dibutuhkan menjelang Pemilu.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan model dan politisi Partai NasDem Okky Asokawati mengisahkan pengalamannya dalam berpolitik.
Diketahui, Okky Asokawati pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada periode 2009-2014.
Okky Asokawati tak menampik jika kehadiran selebriti di partai politik sangat dibutuhkan menjelang Pemilu.
Apalagi, kehadiran publik figur diharapkan bisa mendulang suara partai.
Namun, Okky Asokawati menegaskan bahwa Partai NasDem tak semata-mata merekrut publik figur sebagai vote getter.
Diperlukan publik figur tak hanya mendulang suara partai, tetapi bisa bersuara saat duduk di kursi parlemen.
Hal itu disampaikan Okky dalam diskusi Mata Lokal Memilih dengan tema Partai Politik Berebut Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024 di Studio Menara Kompas, Jakarta, Selasa (14/2) lalu.
"Bagaimana pun juga realitas bahwa setiap partai aku rasa memerlukan publik figur untuk mendulang suara. Tapi apakah publik figur itu mendukang suara atau tidak itu akhirnya tergantung pada publik figur itu sendiri," kata Okky.
"Karena ketika publik figur itu kemudian bisa mendulang suara, tapi kalau NasDem itu saat ini memerlukan publik figur yang bisa memberikan suara tetapi bersuara," sambungnya.
Okky mengatakan, bahwa ada kecenderungan publik figur yang terpilih menjadi anggota DPR RI justru tak bersuara membela kepentingan rakyat.
Apalagi, selama ini Partai NasDem mengusung restorasi perubahan untuk Indonesia.
"Seperti misalnya stunting yang disebutkan yang angkanya menurut kami itu dari 24 persen sekarang sudah 20 persen. Dan itu sudah berpuluh tahun menurut saya harus ada hal-hal yang perubahan," ucap Okky.
"Kemudian misalnya politik tanpa mahar, ini sudah dimulai oleh Partai NasDem. Kemudian perubahan dalam katakanlah BPJS yang masih saja ada anggapan RS yang kurang bagus servicenya," terangnya.
Mantan anggota DPR RI dua periode ini menuturkan bahwa untuk merubah sebuah ketatanegaraan terkait kepentingan rakyat, perlu banyak yang bersuara di parlemen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.