Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO EKSKLUSIF Peneliti: Public Figure Jadi Pilihan Prioritas Partai Politik di Era Pemilu Terbuka

Petrus Hartanto mengatakan public figure Jadi pilihan prioritas dari Partai Politik di era pemilu yang terbuka

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO IT Reasearch And Politic Consultant (IPOL Indonesia) Petrus Hartanto mengatakan public figure jadi pilihan prioritas dari Partai Politik di era pemilu yang terbuka .

Hal itu disampaikan Petrus dalam Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024 di Studio Kompas TV Menara Kompas Jakarta pada Selasa (14/2/2023).

"Sebuah kemutlakan public figure itu harus mengisi ranah kontestasi dalam Pileg, nanti juga Pilkada ataupun Pemilu terkait yang DPD."

"Yang jelas tentu saja public figure menjadi pilihan prioritas daripada partai di era pemilu yang terbuka ini," ujar Petrus.

Bercermin dari Pemilu 2019 lalu, dia menjelaskan public figure cukup dominan di semua daerah pemilihan (Dapil).

"Kita asumsikan tetap dari 2019, suara public figure cukup dominan mewarnai yang ada di semua Dapil, apalagi dari yang sekarang dari 38 provinsi," jelasnya. 

"Di semua Dapil, rata-rata penguatan dari partai itu adalah memilih artis ataupun tokoh-tokoh masyarakat yang memang dipasang sebagai vote getter," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Empat Pilar

Petrus Hartanto menuturkan partai politik tidak memandang apapun latar belakangnya.

Namun partai politik harus memiliki empat pilar dalam memperkirakan potensi dukungan partai.

“Pertama bagaimana kekuatan dia dalam memetakan ataupun membaca data dari perolehan sebelumnya artinya 2015 dan 2019 setiap partai itu memiliki tren serta kecondongan perolehan suara,” ucap Petrus.

Petrus mengatakan pilar kedua yaitu memetakan grassroot atau kekuatan membangun key opinion leader (KOL).

Menurutnya, parpol harus memahami tren di 2019 karena masyarakat saat ini sudah memahami elektabilitas partai-partai di masing-masing daerah.

“Kalau tidak mengerti itu dia hanya main branding yang terjadi nanti hanya zero effect, dia kesannya bagus di langit tapi tidak elektoral rekomendasi kami membangun SDM yang expert di dalam struktur partai,” urai Petrus.

Pilar ketiga pentingnya penyampaian konten-konten lokal yang didukung perangkat IT berkualitas.

Petrus menilai data base jangka panjang menjadi penting sehingga tokoh yang dicalonkan ini bisa mengikuti kontestasi di masa mendatang.

“Terkadang kita itu silau dengan hasil survei tetapi belum ada yang membangun data base karena itu pentingnya mata lokal yang terkoneksi dengan IT,” tuturnya.

Pilar keempat adalah digitalisasi di mana tokoh dari partai politik tersebut akan memiliki rekam jejak yang bisa diteruskan anak hingga cucunya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas