Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Arti Isra Miraj, Diperingati oleh Umat Islam setiap Tanggal 27 Bulan Rajab

Simak penjelasan arti Isra Miraj yang diperingati oleh umat Islam setiap tanggal 27 bulan Rajab. Perjalanan Nabi Saw untuk mendapat perintah Allah Swt

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Arti Isra Miraj, Diperingati oleh Umat Islam setiap Tanggal 27 Bulan Rajab
FREEPIC
Ilustrasi Isra Miraj - Mengenal arti Isra Miraj yang diperingati oleh umat Islam setiap tanggal 27 bulan Rajab. Dimaknai sebagai perjalanan Nabi Saw untuk mendapat perintah Allah Swt. 

Namun Rasullulah Saw menyatakan bahwa perjalanan dari Makkah ke Palestina hanya ditempuh kurang dari satu malam.

Pasalnya pada saat itu Rasulullah Saw menggunakan kendaraan Buraq, yaitu sebuah kendaraan “superkilat” berbentuk hewan (dâbbah) berwarna putih, bertubuh panjang, lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal.

Pernyataan tersebut lantas membuat masyarakat Makkah gempar.

Mereka menganggap Rasulullah saw sudah mengalami gangguan jiwa dan berhalusinasi.

Selain itu, ucapan tersebut juga berdampak pada keimanan sebagian kaum muslimin, yang mengakibatkan kembali kepada kekufuran atau murtad.

Dari peristiwa tersebut, muncullah Abu Bakar yang menyatakan bahwa apabila Rasulullah saw menyampaikan peristiwa yang lebih dari isra` sekalipun, ia tetap beriman dan meyakini kebenarannya.

Sejak saat itu Abu Bakar diberi gelar “al-Shiddiq”, yakni orang yang membenarkan perkataan Rasulullah saw.

Baca juga: 50 Ucapan Isra Miraj 1444 H Berisi Doa dan Kata-kata Baik, Kirim ke WA atau Jadi Status

Berita Rekomendasi

Perjuangan Dakwah sebelum Isra Miraj Nabi Muhammad Saw

Dikutip dari uinjkt.ac.id, pada 10 Hijriah (619 M), dakwah Islam yang didengungkan oleh Nabi Muhammad SAW mengalami masa-masa yang paling sulit dan pahit.

Pasalnya, pada masa itu, paman Nabi Saw, Abu Thalib, yang selalu menjamin keselamatannya dalam berdakwah, dipanggil oleh Allah Swt

Tak hanya itu, dua bulan kemudian, istri tercinta Nabi SAW, Khadijah R A yang selalu mendampingi Nabi dalam berdakwah dan memotivasinya ketika mengalami gangguan dan ancaman, dipanggil pula oleh Allah Swt.

Sejak saat itu, dakwah Nabi SAW di Makkah mengalami kebuntuan.

Nabi pun berdakwah ke negeri Thaif, yaitu kepada Bani Tsaqif yang merupakan kabilah terhormat di Jazirah Arab, tetapi mereka menolak ajaran Islam dengan cara yang sangat kasar.

Beberapa orang di sana bahkan melempari Nabi Saw dengan batu kerikil dan kotoran binatang, hingga dua kaki Nabi berlumuran darah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas