Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertandingan Sepak Bola Pascapandemi, Polri Sebut Masih Ada Penyesuaian Jumlah Penonton

Kapolri Listyo Sigit Purnomo menjelaskan terkait kehadiran penonton dalam pertandingan sepak bola pascapandemi Covid-19.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pertandingan Sepak Bola Pascapandemi, Polri Sebut Masih Ada Penyesuaian Jumlah Penonton
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Kapolri Listyo Sigit Purnomo, dalam konferensi pers, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). 

“Sudah waktunya kita, PSSI memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, yang sudah menjadi benalu dan membuat kita semua malu,” kata Erick, dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023).

Erick menuturkan, mafia pengaturan skor pertandingan sepak bola tidak hanya melakukan aksinya di dalam pertandingan liga Indonesia.

Tapi juga melakukan kejahatannya di tim nasional Indonesia yang notabene membawa nama baik negara.

Oleh karena itu, kata Erick, PSSI bersama Federation Internationale de Football Association (FIFA) atau induk organisasi resmi sepak bola dunia memberikan hukuman berat terhadap pelaku pengaturan skor sepak bola.

Erick menyampaikan, siapapun yang terlibat kejahatan pengaturan skor akan dihukum tidak bisa terlibat di lingkungan sepak bola seumur hidup.

“Hukuman seperti apa? tentu konteksnya kalau kami di PSSI tentu lebih fokus kepada sepakbola-nya, pemain, wasit, pemilik club, pengurus termasuk saya, semua pelatih yang jelas-jelas terkena permainan daripada bermain skor ini dihukum seumur hidup,” kata Erick.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas