Polri Koordinasi dengan Kemlu dan Atpol Cari Dosen UII, Informasi Disampaikan ke Pihak Keluarga Saja
Pihak kepolisian membantu pencarian Dosen UII, Rafie Pratama yang dilaporkan hilang di Norwegia dengan berkoordinasi dengan Kemlu dan Atpol.
Penulis: Rifqah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian membantu pencarian Dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie Pratama, yang dilaporkan hilang di Norwegia.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetya, mengatakan bahwa saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) dan Atase Kepolisian (Atpol) dalam upaya pencarian keberadaan Rafie.
"Sudah koordinasi dengan Kemenlu dan Atpol wilayah," ucap Dedi, Senin (20/2/2023).
Kendati demikian, hingga saat ini, kata Dedi belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai keberadaan Rafie.
"Belum ada update-nya," tutup Dedi.
Baca juga: Dosen UII yang Hilang di Norwegia Terdeteksi di AS, Rektor UII: Misi Utama Bawa Pulang ke Indonesia
Kemlu Hanya Sampaikan Informasi ke Pihak Keluarga Saja
Kemlu RI mengungkapkan, informasi mengenai Rafie yang didapatkan nantinya hanya disampaikan ke pihak keluarga saja.
Hal tersebut, disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha.
Judha mengatakan, semua perkembangan informasi yang didapatkan Kemlu dari Rektor UII dan Ketua Umum Muhammadiyah.
Selain itu, informasi-informasi tersebut, kata Judha, hanya akan disampaikan ke pihak keluarga saja.
Hal itu karena untuk menghormati privacy dan atas permintaan pihak keluarga.
"Untuk menghormati privacy dan atas permintaan keluarga, informasi hanya disampaikan kepada pihak keluarga melalui Rektor UII," kata Judha lewat, Minggu (19/2/2023).
Kemlu Siap Beri Bantuan Lebih Lanjut
Sebelumnya, diketahui KJRI Istanbul telah menerima pengaduan hilangnya Rafie, kemudian berkooridnasi dengan kepolisian setempat, pihak bandara, dan maskapai untuk mencari keberadaan Rafie.
Dengan adanya perkembangan informasi terbaru yang sudah disampaikan kepada pihak kampus dan keluarga, Kemlu menyampaikan kesiapan untuk memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
"Kemlu dan Perwakilan RI siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan pihak keluarga dan UII," ujar Judha.
Rafie Terdekteksi di Boston, AS
Rafie yang dilaporkan hilang di Norwegia kini terlacak berada di Boston, Amerika Serikat (AS).
Rektor UII, Fathul Wahid menyatakan bahwa keberadaan Rafie berada di Boston, tetapi tidak diketahui lokasi detailnya secara pasti.
Hingga saat ini pun, kata Fathul, Rafie belum bisa dihubungi.
"Sampai saat ini AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) belum bisa dihubungi," kata Fathul Wahid, Minggu (19/2/2023).
Fathul mengaku, pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti alasan mengapa Rafie terbang menuju Boston setelah kembalinya dari Oslo melalui Istanbul dan tidak langsung kembali ke Indonesia.
Kronologi Perjalanan Rafie
Berikut kronologi perjalanan Rafie dari Oslo, Norwegia hingga tidak terlacak setelah di Istanbul, Turki:
1. Minggu, 5 Februari 2023
Diketahui, bahwa terdapat empat orang dari UII, termasuk Fathul Wahid dan Rafie berkunjung ke University of South-Eastern Norway (USN) untuk mempererat kerja sama kedua universitas.
Agenda tersebut sebagai dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
2. Sabtu, 11 Februari 2023
Setelah sepekan beraktivitas di USN, tim UII meninggalkan Norwegia melalui bandara di Oslo.
Dari situ diketahui bahwa Fathul berjumpa terakhir dengan Rafie di Oslo, pada malam 11 Februari 2023.
Tim terbagi menjadi tiga penerbangan berbeda.
Rafie sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki.
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Rafie pun tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII, bahkan istrinya.
3. Minggu, 12 Februari 2023
Rafie diketahui mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi ‘menunggu boarding’.
Namun, sejak saat itu, Rafie tidak pernah mengirimkan pesan lagi.
Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satupun yang direspons oleh Rafie.
Update Sabtu 18 Februari 2023, ditemukan jejak aktivitas digital di Istanbul, Turki yang dilakukan oleh Rafie.
Rafie sempat terhubung Internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII.
Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul, pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023.
Pihak kepolisian Oslo juga memastikan, bahwa catatan pihak imigrasi bandara Oslo menunjukkan Rafie sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.
4. Senin, 13 Februari 2023
Kemudian, terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00, waktu setempat.
Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.
Artinya, setelah tanggal 13 Februari hingga Minggu 19 Februari 2023 pukul 09.45 WIB, belum ada kabar lagi dari pelacakan Rafie.
5. Kamis, 16 Februari 2023
Pada tanggal ini, seharusnya Rafie sampai di Jakarta.
Rafie seharusnya dijadwalkan sudah mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00.
Adik Rafie menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan.
Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Rafie malah tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
“Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh."
"Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas,” ucap Fathul.
Baca juga: Populer Regional: Dosen UII Hilang di Norwegia - 5 Fakta Bos Ayam Goreng di Bekasi Dibunuh Karyawan
Upaya-upaya lain yang pihak UII lakukan adalah meneruskan komunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul, yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.
“Selain itu, kami juga mengajukan permohonan perlindungan AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang,” kata Fathul.
(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryanda Shakti/Larasati Dyah Utami)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.