Cerita Ronny Talapessy Sempat Takut Jadi Kuasa Hukum Richard Eliezer, Namun Bisa Yakin karena Ini
Ronny Talapessy mengaku sempat takut menjadi kuasa hukum Richard Eliezer karena kasus yang menimpa kliennya itu merupakan perkara besar.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat memang mencuri perhatian masyarakat Indonesia.
Terlebih saat pihak yang terlibat dalam pembunuhan tersebut dijatuhkan vonis.
Diketahui Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mendapat hukuman lebih ringan dari terdakwa lainnya karena menjadi Justice Collaborator.
Kini sosok yang selalu mendampingi perkara hukum Bharada E tersebut juga menjadi sorotan.
Sosok tersebut yakni Ronny Talapessy merupakan orang yang disebut-sebut berjasa dalam perjalanan kasus Bharada E tersebut hingga akhirnya bisa mendapatkan hukuman lebih ringan dari terdakwa lainnya.
Rupanya, Ronny Talapessy mengaku sempat merasa takut untuk menjadi kuasa hukum Ricahed Eliezer karena perkara yang menimpa kliennya itu merupakan kasus besar.
Baca juga: Inilah Arti Tangisan Ronny Talapessy saat Dengar Vonis Richard Eliezer, Singgung soal Perjuangan
Hal ini diungkapkan Ronny Talapessy di kanal YouTube Uya Kuya TV, Senin (20/2/2023).
“Katanya bener nggak sih Bang Ronny itu sempat takut akan menjadi kuasa hukum Bharada E, katanya sempat takut tapi hati kecilnya kenapa gitu?,” tanya Uya Kuya.
“Ya manusia normal Mas Uya, karena kan awalnya kita tahu bahwa situasinya kan tidak gampang ya harus ada proses penyidikan setelah kita mendampingi Eliezer kemudian ketemu penyidik, kita lihat bahwa penyidik bekerja pagi siang hingga malam,”
“Sehingga aku melihat bahwa wah ini kerjanya betul-betul luar biasa, sehingga mendampingi Eliezer juga saya semakin yakin Eliezer harus saya damping,” ujar Ronny Talapessy.
Meski sempat merasa takut menjadi kuasa hukum Richard Eliezer karena harus menjalani proses yang begitu panjang, hati Ronny Talapessy kemudian seakan tergerak saat seorang psikolog memeriksa kliennya itu.
“Saat didampingi psikolog, psikolog itu menyampaikan bahwa anak ini jujur dan perlu didampingi, jadi membuat (niat) saya semakin kuat,” ujarnya.
“tapi yang saya lihat ini bagaimana sikap jujurnya ini, kemudian bagaimana sikap jujrunya ini kemudian bagaimana perjuangan dia di kasus seperti ini kan tidak mudah,” lanjutnya.
Tidak hanya itu saja, keyakinan Ronny juga semakin kuat untuk melindungi kliennya itu karena melihat latar belakang Richard Eliezer dari keluarga kecil.
Untuk itu, Ronny Talapessy yakin bahwa posisi Richard Eliezer sangat lemah kala itu.
“Saya lihat ini kan orang kecil, dari keluarga yang sederhana karena saya mengetahui keluarganya juga dan saya ngobrol sama orang tuanya jadi ada panggilan dari hati saya bahwa melihat orang yang tidak berdaya, orang yang lemah, kemudian dia mau jujur,”
“Nah sikap jujur itu yang saya yangat hargai ya, bahwa dia mau jujur, mau ceritakan semuanya, sehingga jiwa kesatriannya dia kalau boleh saya bilang itu bahwa dia menunjukkan dia mau konsisten, sehingga saya sebagai pengacara melihat anak ini perlu dibela,” ujarnya.
Diungkapkan Ronny Talapessy dalam mendampingi Richard Eliezer itu, ia bahkan tidak dibayar.
Meski begitu, iya meyakini bahwa hukum akan adil untuk ‘orang kecil’.
“Kita pembelaan ini secara pro bono Mas Uya, jadi tidak dibayar karena keterpanggilan kita bahwa kita yakin dan optimis keadilan itu ada juga untuk orang kecil,” ujar Ronny Talapessy.
Bahkan, Ronny sempat dipengaruhi oleh seseorang agar mundur dari kasus tersebut lantaran perkara yang tengah menajdi sorotan itu tidak mudah dilalui.
Sosok yang tidak disebutkan namanya itu bahkan mengatakan Ronny Talapessy harus memikirkan nasib keluarganya.
Namun, tekatnya untuk membela Richard sudah bulat dan tak bisa diganggu gugat lagi.
(Tribunnews.com/Linda)