Kemenkes Lanjutkan Kemitraan dengan AstraZeneca dalam Berbagai Aspek, Termasuk Transfer Teknologi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja memperpanjang dan memperluas kemitraan melalui penandatanganan MoU dengan PT AstraZeneca Indonesia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesehatan menjadi bidang yang kian penting saat ini di Indonesia, terlebih pengembangan teknologi inovasi kini semakin merambah ke sektor satu ini.
Oleh karena itu, pemerintah pun berupaya untuk memperkuat ketahanan kesehatan melalui berbagai kerja sama yang dilakukan dengan banyak mitra, termasuk pihak swasta.
Terkait upaya ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja memperpanjang dan memperluas kemitraan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT AstraZeneca Indonesia.
MoU 'Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Upaya Mendukung Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia' itu ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan Presiden Direktur PT AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menyaksikan MoU tersebut dan mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk upaya bersama dalam meningkatkam kondisi kesehatan masyarakat Indonesia melalui transformasi sistem kesehatan.
Ia menekankan bahwa AstraZeneca menjadi salah satu raksasa farmasi yang turut berkontribusi dalam upaya vaksinasi virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Ia pun berharap adanya transfer teknologi dari perusahaan itu agar pengembangan vaksinnya dapat dilakukan di dalam negeri.
"Kalau bisa kita ingin semua vaksin itu dikembangkan di Indonesia, AstraZeneca salah satu perusahaan vaksin besar juga, jadi kita minta teknologinya dibawa ke sini," kata Budi Gunadi, dalam MoU
"Kalau bisa kita ingin semua vaksin itu dikembangkan di Indonesia. AstraZeneca salah satu perusahaan vaksin besar juga, jadi kita minta teknologinya dibawa ke sini," kata Budi Gunadi, dalam MoU yang digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadi mitra yang akan membantu Kementerian Kesehatan dalam memperkuat ketahanan kesehatan di berbagai bidang.
Mulai dari promosi kesehatan hingga digitalisasi pada sektor ini.
"Kami berkomitmen untuk menjadi mitra layanan kesehatan yang terpercaya dengan memperluas dan mengembangkan kolaborasi masa depan antara Kementerian Kesehatan RI dan AstraZeneca Indonesia, termasuk di bidang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, pengelolaan penyakit tidak menular, serta teknologi dan digitalisasi," kata Chon.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah menunjukkan pentingnya kolaborasi di sektor kesehatan.
Baca juga: AstraZeneca Bikin Obat Eksperimental untuk Pasien Kanker Payudara, Diklaim Bikin Hidup Lebih Lama
"Pandemi mengajarkan kita akan pentingnya kesehatan sebagai agenda bersama. Kami menyambut baik dan mendorong kerja sama dengan semua pihak, baik industri, akademisi serta masyarakat luas, demi Indonesia yang lebih sehat," jelas Kunta.
MoU ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan yang dimulai antara kedua belah pihak pada 2017 dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Raksasa farmasi ini mengaku akan terus memegang komitmennya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dengan memperkuat upaya promotif dan preventif.
Termasuk melanjutkan Young Health Programme di Indonesia yang memberdayakan kaum muda untuk menjaga kesehatan dan mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM).
Kemudian Kampanye 10 Jari terhadap kanker ovarium untuk meningkatkan kesadaran terhadap 6 faktor risiko dan 4 tanda kanker ovarium, serta mendorong deteksi dini pada masyarakat Indonesia.
Lalu ada pula Kampanye stop ketergantungan SABA untuk meningkatkan kesadaran pasien asma dan masyarakat mengenai penggunaan inhaler jenis short acting β-agonist (SABA) yang berlebihan.
Terkait kemitraan dalam aspek teknologi dan digitalisasi, perusahaan ini akan melakukan transfer teknologi dan mendukung Indonesia dalam digitalisasi untuk Deteksi Dini Kanker Paru dan PTM lainnya melalui teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Terkait Covid-19, perusahaan ini turut mendukung Indonesia dalam mencapai National Herd Immunity.
Di bawah kepemimpinan Kemenkes, ada lebih dari 100 juta dosis vaksin AstraZeneca yang telah dikirim dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.