Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Kader Golkar Dinilai Berpeluang Gantikan Zainudin Amali Sebagai Menpora, Ini Kata Pengamat

Zainudin Amali memilih mundur dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 3 Kader Golkar Dinilai Berpeluang Gantikan Zainudin Amali Sebagai Menpora, Ini Kata Pengamat
Dennis Destriyawan/Tribunnews.com
Pengamat politik dan Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengungkap peluang sejumlah kader Golkar gantikan Zainudi Amali sebagai Menpora. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zainudin Amali memilih mundur dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.

Pengamat politik dan Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, menilai kemungkinan besar posisi Menpora akan tetap diisi kader Partai Golkar.

"Secara etis, posisi Menpora yang kosong itu sebaiknya kembali diisi oleh kader partai Golkar. Tidak ada isu mendesak yang membuat presiden harus mengurangi posisi menteri dari salah satu partai besar yang menjadi pendukung utamanya," ujar Saidiman kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Diketahui, sejumlah nama yang berpotensi menggantikan posisi Zainudin Amali sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mulai disebut-sebut.

Beberapa nama yang sering disebut sebagai pengganti Zainudin Amali adalah Ace Hasan Syadzily (Ketua DPD Golkar Jawa Barat dan Ketua Golkar Institute), Ilham Permana (Ketua AMPG), Dito Ariotedjo (Ketua AMPI).

Menurut Saidiman, Golkar memiliki banyak kader yang potensial, tetapi presiden perlu mempertimbangkan beberapa hal.

Baca juga: Sejumlah Nama Diisukan Gantikan Zainudin Amali sebagai Menpora, Golkar: Tunggu Keputusan Presiden

Berita Rekomendasi

"Pertama, tokoh tersebut memiliki rekam jejak yang baik di bidang olahraga dan kepemudaan. Kedua, dia adalah loyalis pemerintah. Ketiga, dia memiliki kapabilitas yang baik. Keempat, tokoh tersebut memiliki akseptabilitas yang baik atau relatif bisa diterima oleh banyak kalangan. Kelima, dia juga memiliki integritas, tidak terkait dengan kasus pelanggaran hukum apa pun," kata dia

Terkait siapa yang akan berpeluang menduduki kursi Menpora, Saidiman menilai Ketua DPD Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily menjadi sosok yang dianggap lebih layak dipertimbangkan.

"Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Tb Ace Hasan Syadzily, adalah kader dan tokoh muda Partai Golkar saat ini yang paling mendekati semua kriteria dan karakter tersebut. Ace memiliki rekam jejak yang sangat baik sebagai aktivis kepemudaan," kata dia.

Baca juga: Alasan Zainudin Amali Mundur dari Jabatan Menpora dan Pilih Fokus Jadi Wakil Ketua Umum PSSI

Dia juga menilai Ace memiliki kapasitas yang sangat baik dengan rekam pendidikan formal sampai tingkat doktoral di bidang kebijakan publik.

"Ini sangat dibutuhkan untuk mendorong reformulasi dan perbaikan manajemen kebijakan di lingkungan Kemenpora, khususnya sektor olah raga. Ace juga adalah tokoh Golkar yang relatif bersih dan populer," kata Saidiman.

Selain itu, lanjut Saidiman, Ace memiliki rekam jejak sebagai aktivis, intelektual, dan politikus yang cukup aktif dalam memberikan solusi dan terobosan baru di lingkungan aktivitasnya.

Baca juga: Menpora Amali: Proses 3 Pemain Naturalisasi Belum Rampung, Tak Bisa Main di Piala Asia U-20 2023

Hal ini bisa dilihat dari aktivitas dan terobosan pemikirannya yang hampir selalu mendapatkan liputan media.

"Kemenpora membutuhkan sosok seperti Ace yang bisa berkomunikasi dengan baik dengan publik melalui media," lanjutnya.

Diketahui, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Zainudin Amali mengaku telah mendapat izin dari Presiden Joko Widodo untuk fokus mengurusi dunia sepak bola.

"Beliau (Presiden Jokowi) menyampaikan kepada saya, saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus kepada sepak bola," kata Zainudin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dan PSSI, Zainudin melapor kepada Jokowi bahwa ia terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum PSSI.

Zainudin pun meminta izin kepada Jokowi untuk berkonsentrasi mengurus sepak bola sebagai pengurus PSSI.

"Beliau sudah mengizinkan saya untuk fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola, mendampingi Pak Erick Thohir, Bu Ratu Tisha, dan teman-teman Exco (Komite Eksekutif PSSI)," kata Politisi Golkar itu..

Namun, Zainudin tidak memberikan jawaban yang gamblang ketika terus ditanya apakah ia akan mundur dari kursi Menpora atau tidak

"Kan saya sudah sampaikan, saya akan konsentrasi dan fokus di sepak bola, kemudian Presiden mengizinkan, silakan, sudah, oke? Masak yang begitu harus diterjemahkan panjang-panjang lagi," kata Zainudin.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan para pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang baru terpilih, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (20/2/2023). Mereka yang hadir diantaranya Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha dan Zainuddin Amali, aerta para Exco PSSI.

Jokowi dan pengurus PSSI menggelar pertemuan di Istana Merdeka. Dalam pertemuan tersebut Presiden mengucapkan selamat kepada para pengurus PSSI yang baru saja terpilih.

“Pertama tama saya ingin mengucapkan selamat bertugas untuk pak Erick Thohir selaku ketum PSSI yang baru untuk 2023-2027, dan juga untuk pak Zainudin Amali dan ibu Ratu Tisha sebagai wakil ketua umum.Serta seluruh exco PSSI yang baru saya ucapkan selamat, ”kata Presiden di awal pertemuan.

Presiden mengatakan bahwa Sepakbola merupakan olahraga favorit rakyat Indonesia. Menurutnya bukan tugas yang mudah dalam melakukan pembenahan sepakbola di Indonesia.

Oleh karenanya Presiden meminta para pengurus PSSI yang baru untuk menyiapkan rencana jangka pendek dan menengah pembenahan sepakbola tanah air.

“Sehingga saya titip terutama blueprint jangka pendek, jangka menengah disiapkan betul,” katanya.

Sementara itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa pembenahan seoakbola tanah air tidak bisa dilakukan PSSI saja. Pembenahan perlu dukungan pemerintah.

“Kami menyadari Bapak, banyak hal yang kita perlukan mendapat dukungan pemerintah, contoh misalnya untuk pembangunan tim nasional, pembangunan fasilitas sepak bola atau di bawah payung inpres kita mendorong yang namanya sepakbola pelajar,” katanya.

“Itu kan tidak mungkin kita sendirian apa lagi menata dari benchmarking dari banyak negara,” imbuhnya.

Oleh karena itu kata Erick kehadiran pengurus PSSI di istana untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam pembenahan sepakbola Indonesia.

“Kami ingin merajut bekerja sama dengan pemerintah secara maksimal supaya kita bisa pastikan sepak bola kita punya peningkatan siginifikan dan ini bagian dari komitmen kami,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas