Tolak Wacana Anies-Sandi, NasDem Ungkit Masalah Surat Utang Rp50 Miliar di Pilkada DKI Jakarta 2017
wacana Anies kembali berduet dengan Sandiaga Uno dipastikan bakal membuat Partai NasDem keberatan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mencuat seiring dengan Eks Gubernur DKI Jakarta itu kini tengah mencari bakal calon wakil presiden yang bakal menjadi pendampingnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Namun, wacana Anies kembali berduet dengan Sandiaga Uno dipastikan bakal membuat Partai NasDem keberatan.
Mereka tak mau bakal calon presiden yang diusung partai besutan Surya Paloh itu didampingi dengan Sandiaga Uno.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan bahwa pihaknya pun mengungkit Sandiaga Uno yang kembali mengungkit surat utang Anies Baswedan sebesar Rp50 miliar saat di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Dia mengaku tidak mau jika nantinya Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno, maka hal-hal tersebut bakal terulang kembali saat duet tersebut terjadi di Pilpres 2024.
"Mengusung Anies bagi NasDem ini tentunya harus orang yang betul-betul memiliki pikiran, perasaan, tanggung jawab yang sama. Kita tidak mau nanti di belakang hari muncul hal-hal yang seperti di DKI kemarin. Tiba-tiba muncul surat utang dan lain-lain. Bagi saya melihat hal itu sebagai suatu hal yang kemudian kita hindari," ujar Ali saat dikonfirmasi, Sabtu (25/2/2023).
Selain itu, Ali pun mengungkit pernyataan Sandiaga Uno yang menyatakan telah berada di pemerintahan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu merupakan sinyal bahwa Menparekraf RI itu tak mau berpasangan dengan Anies.
"Nah apakah kemudian mas Sandi berani keluar karena sikap mas Sandi kan jelas. Dia di pemerintahan dan meneruskan dan lain lain. Artinya dia tidak mau berpasangan dengan Anies kan," ungkap Ali.
Lebih lanjut, Ali menambahkan pertimbangan lainnya NasDem tak setuju Sandiaga Uno menjadi cawapres karena dia tak bertanggung jawab menyelesaikan masa jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.
"Anies ini dengan Sandi kan mereka pernah bersama-sama kemudian ya berjalan dan itu tidak selesai di perjalanannya terus karena dia maju sebagai calon wakil presiden dan tentunya itu yang menjadi catatan karena masalah tanggung jawab," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan pihaknya memperhitungkan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali terjadi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Adapun duet Anies-Sandi pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, keduanya pun memenangkan kontestasi demokrasi tersebut.
Habib Aboe menerangkan bahwa semua figur bakal diperhitungkan untuk menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Termasuk, duet Anies-Sandi kembali terulang.