Ikut Demo di DPR, Rocky Gerung Ingatkan Revolusi Bila Pemilu Ditunda
Pengamat politik, Rocky Gerung mengingatkan adanya revolusi oleh masyarakat apabila pemilihan umum (Pemilu) 2024 ditunda.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik, Rocky Gerung mengingatkan adanya revolusi oleh masyarakat apabila pemilihan umum (Pemilu) 2024 ditunda.
"Ya revolusi lah (kalau Pemilu ditunda)," kata Rocky di sela-sela mengikuti aksi demonstrasi menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja (Ciptaker) di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Rocky menegaskan Pemilu merupakan hak dasar warga negara untuk dipilih dan memilih yang digelar secara periodik.
"Itu hak dasar warga negara dipilih dan memilih di dalam Pemilu yang secara periodik dilakukan," ujarnya.
Dia menegaskan hanya melalui Pemilu bisa mengubah keadaan rakyat Indonesia.
"Hanya dengan Pemilu kita bisa mengubah keadaan, itu point-nya," ucapnya.
Sebelumnya, Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan jika masih ada yang menginginkan agar Pemilu 2024 ditunda.
"Masih ada juga ada yang ingin dalam tanda kutip untuk menduda Pemilu tahun 2024 ini," kata Jazilul pada pembukaan uji kelayakan dan kepatutan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PKB di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Jazilul berharap agar Pemilu 2024 dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Mudah-mudahan Pemilu 2024 sesuai agenda dan sesuai jadwal," ujar Wakil Ketua Umum PKB ini.
Dalam sambutannya, Jazilul juga menyinggung perihal sistem Pemilu 2024 yang saat ini masih judicial review di mahkamah konstitusi (MK).
"Namun, PKB sudah siap dan bahkan hari ini masih ada uji judicial review di MK menyangkut sistem proposional tertutup dan sistem proposional terbuka," ucapnya.
Menurutnya, apabila MK memutuskan Pemilu 2024 menggunakan sistem proposional tertutup, akan menjadi beban bagi LPP.
"Sebab para calon ini yang sudah dites ini akhirnya kembali ke nomor urut," ungkap Jazilul.
Baca juga: Pengamat: Kalau Pemilu Ditunda Akan Jadi Petaka
Dia menambahkan apabila Pemilu 2024 menggunakan sistem proposional tertutup maka kompetensi tak lagi variabel penting.
"Jadi kompetensi dan lain-lain tidak penting ketika nomor urut itu dilakukan atau dengan sistem tertutup," imbuhnya.