Sejarah Serangan Umum 1 Maret, Kronologi Penyerangan di Yogyakarta hingga Dijadikan Monumen
Inilah sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949. Terjadi penyerangan di Yogyakarta hingga kini dijadikan monumen.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
Setelah terjadi sejumlah peristiwa tersebut, kemudian diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag.
Dalam KMB tersebut berisi dengan penyerahan kedaulatan atas Nederlands-Indie oleh Belanda kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal 27 Desember 1949.
Tak hanya itu, pada 17 Agustus 1950 RIS digantikan menjadi Republik Indonesia.
Hingga pada puncaknya, di akhir 1949 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.
Baca juga: Kemendagri Kebut Izin Prakarsa Penetapan Serangan Umum 1 Maret Sebagai Hari Besar Nasional
Catatan Peristiwa Serangan Umum 1 Maret
1. Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai momentum kiprah sejarah TNI dalam kancah perjuangan mempertahankan NKRI;
2. Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan bukti pengorbanan rakyat Yogyakarta dan TNI;
Selain itu, peristiwa ini merupakan wujud bersatunya kemanunggalan TNI bersama seluruh rakyat Yogyakarta dalam mengusir penjajah Belanda dari Tanah Air Indonesia.
3. Selama ini TNI melaksanakan perayaan Hari Besar Nasional hanya pada tanggal 5 Oktober 1945.
Sehingga jika disetujui Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Besar Nasional maka TNI mempunyai beberapa hari yang bersejarah dan diperingati setiap tahunnya.
Saat ini peristiwa Serangan Umum 1 Maret telah diabadikan dalam bentuk Monumen yang menjadi satu landmark dan cagar budaya Kota Yogyakarta.
Monumen Serangan Umum 1 Maret tersebut terletak di area sekitar Museum Benteng Vredeburg.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)