Jokowi: Saat Ada Bencana Kita Pontang-panting Tapi Lupa Pentingnya Pra-bencana
Jokowi membuka rapat koordinasi nasional atau Rakornas penanggulangan bencana di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, pada Kamis, (2/3/2023).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat koordinasi nasional atau Rakornas penanggulangan bencana di JI Expo, Kemayoran, Jakarta pada Kamis (2/3/2023).
Dalam arahannya, Presiden meminta kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terus ditingkatkan.
Terlebih saat ini terjadi peningkatan frekuensi bencana akibat perubahan iklim.
“Oleh sebab itu siaga dan waspada itu menjadi kunci, baik itu tahap prabencana, pada tahap tanggap bencana maupun pasca bencana semuanya harus disiapkan dan dikelola dengan baik,” kata Presiden.
Baca juga: Kepala BNPB: Masa Tugas Tim Medis Indonesia di Turki Diperpanjang Hingga 28 Februari
Seringkali, kata Kepala Negara, kita sibuk tanggap darurat saat terjadi bencana.
Padahal tahap pra bencana juga tidak kalah penting yakni memberikan edukasi pada masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Menyiapkan masyarakat, mengedukasi masyarakat, memberi pelatihan masyarakat untuk langkah langkah antisipasi itu harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian,” kata Presiden.
Edukasi serta latihan bersama masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana menjadi penting.
Terutama untuk mengetahui secara detil langkah langkah yang harus dilakukam dalam menghadapi bencana.
“Skenario harus dilakukan saat gunung berapi terjadi larinya kemana, kalau pas ada gempa bumi larinya ke mana, seperti ini secara detil yang sering kita abai. Pas ada bencana kita pontang panting begitu sudah rampung ya rampung lupa yang namanya pra bencana lebih penting, mengedukasi masyarakat memberi pelatihan masyarakat itu jauh lebih penting. Sehingga masyarakat tahu ke mana akan lari ke mana akan berlindung,” pungkasnya.