Pemerintah Atur Strategi Bebaskan Pilot Susi Air, Susi Berharap Philips Dibebaskan Tanpa Syarat
Mahfud MD menyatakan pemerintah tidak akan menuruti kemauan KKB yang meminta uang dan senjata sebagai syarat pembebasan Kapten Philips.
Editor: Dewi Agustina
"Saya mengerti orang berjuang, ini pendapat pribadi ya, bukan sebagai Susi Air. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang, itu adalah bukan cara yang bijak dan benar," kata Susi.
Kuasa hukum maskapai penerbangan Susi Air, Donal Fariz berharap institusi negara tak kenal lelah untuk terus berjuang dalam upaya pembebasan pilot mereka, Kapten Philips Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Pihak Susi Air kata Donal juga akan terus berjuang dan berkontribusi dalam upaya tersebut sesuai batasan yang dibolehkan dan diizinkan oleh otoritas.
Baca juga: 3 Minggu Disandera KKB, Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philips Makan Ubi
"Kita berharap institusi negara tidak lelah berjuang terus, Susi Air akan terus berkontribusi dalam batasan yang dibolehkan dan diizinkan," kata Donal.
Pihak Susi Air berharap TNI dan Polri selaku garda terdepan institusi negara dapat terus berupaya dalam misi pembebasan Kapten Philips.
"Namun frontliner dan garda terdepan kita sangat berharap institusi negara yang memiliki otoritas itu," ungkap Donal.
Kendala Upaya Penyelamatan Pilot Susi Air
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan soal kendala penyelamatan pilot Susi Air, Capten Philips Mark Mehrtens dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Yudo menyebut, KKB yang menyandera Philips bercampur dengan penduduk, sehingga aparat harus hati-hati melakukan operasi penyelamatan Philips.
"Diusahakan dicari karena tentunya di dalam situasi seperti ini mereka ini kan bercampur dengan masyarakat sehingga TNI harus hati-hati di dalam melaksanakannya tugasnya atau menyelamatkan itu," kata Yudo.
Yudo menjelaskan, KKB tersebut memakai strategi berpindah-pindah titik yang bercampur dengan warga.
"Kita optimalkan prajurit yang ada di sana karena yang kita hadapi bukan musuh yang tetap dan bisa berhadapan, bukan. Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama sama dengan penduduk, nah ini kan tidak mudah ngambil dari penduduk ini" tuturnya.
Yudo mengaku tak ada target waktu tertentu untuk menyelamatkan Philips. Pasalnya, kondisi di lapangan tidak mudah lantaran KKB berlindung di masyarakat.
"Mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak, ya kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif, ya kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu," ujar Yudo. (Tribun Network/dan/den/gta/wly)