Pencatatan Status Gizi Balita Dipermudah, Kemenkes: Melalui Chatbot WA, Terhubung ke Aplikasi ASIK
Kemkes mempermudah pencatatan status gizi pada balita hanya melalui chatbot WhatsApp yang otomatis terhubung ke Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK)
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI) mempermudah dalam hal pencatatan status gizi pada balita.
Pencatatan status gizi balita sudah dapat menggunakan chatbot WhatsApp.
Chatbot WhatsApp sudah secara otomatis terhubung dengan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
Tak hanya chatbot, semua data yang sudah terisi melalui pesan WhatsApp akan terhubung ke apilkasi ASIK secara otomatis.
Hal ini disampaikan melalui unggahan akun Instagram resmi @kemenkes_ri, Kamis (2/3/2023) hari ini.
"Kegiatan pencatatan status gizi anak Indonesia kini makin cepat dan akurat, lho"
"Hal ini berkat hadirnya chatbot WA yang langsung terhubung dengan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), Melalui dukungan ini, pemerintah berupaya memudahkan kader kesehatan melakukan pencatatan berat badan, panjang badan dan tinggi badan anak dengan cepat" tulis caption pada unggahan Instagram @kemenkes_ri.
Diketahui, aplikasi ASIK ini untuk ditunjukkan pada kader kesehatan yang bertugas di Posyandu.
Kader kesehatan tersebut akan mencatat program kesehatan pada balita itu, meliputi:
- Berat badan (BB)
- Panjang badan (PB)
- Tinggi badan anak dengan cepat (TB).
Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK)
Melansir laman Kementerian Kesehatan, aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk tenaga kesehatan di posyandu, posbindu, dan layanan kesehatan terdepan lainnya.
Aplikasi ini hadir untuk memudahkan para tenaga kesehatan di layanan primer dalam melakukan pencatatan data dan pemantauan kondisi pasien sehingga warga Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.
Selain itu, aplikasi ASIK ini juga digunakan untuk mendeteksi riwayat adanya potensi penuakit tisak menular pada seseorang.
Adapun beberapa contoh penyakit tidak menular yakni diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, stroke, asma, kanker, dan lain-lain.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)