Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, BNPB: 1.085 Warga Mengungsi, 17 Tewas, 18 Orang Masih Dicari

BNPB mencatat ada sebanyak 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang terjadi pada, Jumat (3/3/2023).

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, BNPB: 1.085 Warga Mengungsi, 17 Tewas, 18 Orang Masih Dicari
Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Anak-anak korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang diberi trauma healing di tenda pengungsin PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). BNPB mencatat ada sebanyak 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara yang terjadi pada, Jumat (3/3/2023). 

Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat Depo Pertamina Plumpang terbakar sebanyak 13 orang.

Sementara untuk korban yang mengalami luka berat ada 49 orang. 

Mereka tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.

"Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal dunia 17 jiwa, luka berat 49 dan luka sedang 2."

Sementara, petugas juga masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian.

Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.

12 Korban Belum Diidentifikasi

Berita Rekomendasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masih ada 12 jenazah korban yang masih belum teridentifikasi.

"Sementara masih ada 12 lagi yang sedang dilaksanakan pemeriksaan dengan metode pengecekan DNA dan ontologi," ujar Kapolri, Sabtu (4/3/2023).

Ia menuturkan, pihaknya baru bisa mengidentifikasi 2 kantong jenazah dari 15 kantong jenazah yang diterima oleh RS Polri Kramat Jati hingga Sabtu (4/3/2023) sore.

"Saat ini proses pemeriksaan post mortem sedang berlangsung." 

"Tadi juga sudah dilaporkan dari pemeriksaan jenazah yang saat ini ada di RS Kramat Jati, 2 sudah terindentifikasi dengan pemeriksaan sidik jari," ungkap Kapolri.

Kapolri pun meminta agar pihak keluarga korban untuk melaporkan data-data kepada pihak RS Polri untuk membantu dalam proses identifikasi. 

"Bagi masyarakat yang kehilangan keluarga kami membutuhkan kehadiran dari keluarga kandung apakah itu kakak, kakak kandung, adik kandung atau anak kandung ataupun orang tua untuk kita ambil sampel untuk kita bandingkan dengan sampel DNA yang sudah kita ambil dari 12 jenazah yang ada di sini," tukas Kapolri.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas