Polri Imbau Keluarga Korban Hilang Akibat Kebakaran Plumpang Lapor ke Posko DVI
Hari ini, Minggu (5/3/2023) sudah ada 14 keluarga yang mendatangi Pos DVI Antimortem RS Polri untuk menuerahkan data dan sampel DNA.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban kebakaran Plumpang terus mendatangi RS Polri Kramatjati untuk mencari anggota keluarganya yang hilang.
Hari ini, Minggu (5/3/2023) sudah ada 14 keluarga yang mendatangi Pos DVI Antimortem RS Polri untuk menuerahkan data dan sampel DNA.
"Sampai saat ini keluarga yang melaporkan baru 14 dan 14-nya pun telah diambil sampel DNA," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers di RS Polri, Minggu (5/3/2023).
Sementara kini totalnya ada 15 jenazah dan 1 kantung body part yanh diterima RS Polri.
Artinya, belum semua keluarga melapor ke RS Polri untuk dilakukan tes kecocokan DNA.
Polri pun menyampaikan agar pihak keluarga yang merasa kehilangan anggotanya unutk melapor ke RS Polri.
Hal itu guna memudahkan identifikasi korban agar bisa segera kembali kepada keluarga.
"Kami mengimbau kepada pihak keluarga yang merasa kehilangan keluarganya agar dapat bersama sama bekerja sama dengan kita untuk segera melaporkan kepada posko yang ada di RS Polri," kata Ramadhan.
Baca juga: Sosok Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Disorot Pasca-Kebakaran Depo Plumpang, Ada Harta Rp 75 M
Sebagai informasi, hari ini Minggu (5/3/2023) Tim kedokteran dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Adapun jenazah yang berhasil teridentifikasi tersebut atas nama Iriana seorang perempuan berusia 61 tahun.
"Jenazah dengan label nomor PM 016 plumpang/RS polri cocok dengan data 012 teridentifikasi sebagai Iriana perempuan 61 tahun yang beralamat di Kampung Bendungan melayu rt 06 rw 01 Desa Rawa Badak Selatan, kecamatan Koja, Jakarta Utara," kata Karumkit Bhayangkara Polri, Brigjen Pol Haryanto saat konferensi pers pada Minggu (5/3/2023).
Haryanto menyatakan, jenazah Iriana tersebut berhasil teridentifikasi berdasarkan test sidik jari dan gigi.
Tak hanya itu, tim kedokteran RS Polri juga berhasil mengidentifikasi jenazah Irian itu berdasarkan catatan medis.
"Teridentifikasi berdasarkan sidik jari, gigi dan catatan medis," lanjut Haryanto.
Dengan begitu, maka kata Haryanto sejauh ini sudah ada tiga jenazah yang teridentifikasi dari 15 jenazah yang diterima RS Polri.
Adapun jenazah yang berhasil teridentifikasi sebelumnya yakni, Ahmad Bukhori dan Ahmad Suheri.
"Jadi jumlah total yang sudah teridentifikasi sampai saat ini minggu pukul 16.00 sejumlah 3 korban," ujar Haryanto.