Polri Sebut Kondisi 7 Jenazah Korban Kebakaran Plumpang yang Belum Teridentifikasi Terbakar Sempurna
Polri mengungkap kondisi 7 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang belum terindentifikasi hingga saat ini. Kondisinya terbakr sempurna.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengungkap kondisi 7 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang belum terindentifikasi hingga saat ini.
Diketahui, RS Polri Kramat Jati sebelumnya menerima 15 jenazah dan satu body part atau potongan tubuh manusia pada Sabtu (4/3/2023).
Jenazah tersebut ditemukan dari permukiman yang terbakar imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam.
Setelah empat hari bekerja, tim DVI Polri pun berhasil mengidentifikasi 8 jenazah.
Tiga jenazah teridentifiksis dari sidik jari, 5 lainnya teridentifikasi berdasar pencocokan DNA.
Karo Lab Pusdokkes Polri Brigjen Prima Heru menyatakan kondisi korban yang belum teridentifikasi, terbakar sempurna.
Baca juga: Datangi Depo, Ini Pandangan Legislator terhadap Kinerja Pertamina Tangani Insiden Plumpang
Hal tersebut menjadi kendala tim kedokteran dalam melakukan identifiksi korban.
"Kendala kami adalah kondisi jenazah dimana kondisi jenazah yg belum, kebanyakan yaitu terbakarnya sempurna gitu," kata Prima saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).
Dengan begitu kata dia, perlu adanya dilakukan tindakan pendalaman pemeriksaan dan ketelitian untuk melakukan identifikasi sisa korban tersebut.
Pihaknya juga menegaskan, belum dapat menargetkan waktu untuk menyelesaikan seluruh identifikasi yang saat ini dilakukan.
Baca juga: Ketua RW Sebut Warganya Sudah Kantongi HGB Atas Rumah yang Ditempati di Area Depo Pertamina Plumpang
"Jadi itu mungkin ada kroscek-kroscek atau pemeriksaan lebih lanjut, jangan sampai hasilnya tidak memuaskan, itu kendala kami," kata Prima.
Hal senada juga disampaikan Karumkit Bhayangkara R Said Sukanto, Brigjen Hariyanto yang menyatakan kalau targetnya yakni menyelesaikan seluruh proses identifikasi korban.
Dengan begitu, mereka belum dapat memastikan kapan akan selesai, namun, upayanya akan dilakukan sesegera mungkin.
"Jadi targetnya akan teridentifikasi semua, targetnya adalah kebenaran daripada identifikasi, jadi tentang waktu kita targetnya harus mengidentifikasi semua dengan kesaksian yang hampir 100 persen," ujarnya.
Baca juga: Polri Ungkap Kendala Identifikasi 7 Jenazah Korban Kebakaran Plumpang: Kondisinya Terbakar Sempurna
Khusus untuk body part yang diterima, sejauh ini pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Kemudian untuk bodypart apakah bodypart itu bagian dari pada ke 15-nya atau lain, nanti tunggu aja," kata Hariyanto.
Hariyanto menyatakan, nantinya potongan tubuh yang didapati itu kan dilakukan tes DNA dengan DNA pembanding.
Dengan begitu, Hariyanto belum dapat memastikan apakah potongan tubuh itu bagian dari 15 jenazah yang ada atau bagian tubuh lainnya.
"Hasil dari pada DNA akan bisa menerangkan (asal usul potongan tubuh, red) itu," Hariyanto.
Saat ini Polri melakukan proses identifikasi menggunakan metode odontologi atau identifikasi lewat gigi, serta DNA.
Pasalnya identifikasi menggunakan sidik jari diakui sulit mengingat kondisi jenazah.
8 Jenazah Teridentifikasi
Tim kedokteran Rumah Sakit Bhayangkara TK I R Said Sukanto atau RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi 8 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang hingga Selasa (7/3/2023).
Kepala Biro Dokter Polisi (Karo Dokpol) RS Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan, keseluruhan korban itu dominan diidentifikasi berdasarkan DNA pembanding dan pemeriksaan gigi serta catatan medis.
"Jumlah total yang sudah berhasil teridentifikasi sampai dengan hari ini, Selasa tanggal 7 Maret 2023 pukul 16.00 WIB sejumlah delapan orang," kata Nyoman Eddy saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).
Dengan begitu, maka hingga kini masih tersisa 7 korban tewas dan 1 body part atau potongan tubuh yang masih dalam proses identifikasi tersebut.
Berikut, data lengkap 8 korban tewas yang telah berhasil teridentifikasi, satu di antaranya merupakan balita berusia 4 tahun:
1. Jenazah atas nama Akhmad Bukhori, pria berusia 41 tahun, yang kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
2. Jenazah atas nama Fahrul Hidayatullah, pria berusia 28 tahun, yang kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
3. Jenazah Iriana, perempuan berusia 61 tahun, yang kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
4. Jenazah atas nama Sumiati alias Neneng, perempuan berusia 71 tahun yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, Gigi, catatan medis dan properti atau barang yang menempel di tubuh.
5. Jenazah atas nama Raffasya Zayid Athallah, balita berusia 4 tahun, teridentifikasi berdasarkan DNA, gigi, catatan medis dan properti atau barang yang menempel di tubuh.
6. Jenazah atas nama Trish Rhea Aprilita, perempuan berusia 12 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, Gigi, dan catatan medis.
7. Jenazah atas nama Suheri, laki-laki berusia 32 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan catatan medis.
8. Jenazah atas nama Hadi, laki-laki berusia 32 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan catatan medis.
24 Korban Luka Dirawat di RSPP
Saat ini masih ada 24 pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
Direktur RSPP dr Theryoto mengungkapkan semua pasien mengalami luka bakar kategori berat.
"Bisa dibilang semua pasien luka berat semuanya. Itu diantara 50 persen sampai 95 persen," kata dr Theryoto kepada awak media di RSPP, Senin (6/3/2023).
Ia mengungkap 24 pasien yang dirawat pihaknya terdiri dari 15 laki-laki dan 8 perempuan.
Bila digolongkan dalam kategori umur, ada tiga korban berusia balita, tiga remaja, dan sisanya 18 dewasa.
Dikatakan Theryoto dari 24 korban kebakaran yang dirawat pihaknya, 15 pasien saat ini harus menggunakan alat bantu dan sembilan sisanya tidak.
"Kondisi saat ini pasien yang perlu menggunakan alat bantu ada 15 pasien dan sekitar 9 yang tidak butuh alat bantu," jelasnya.
Kondisi 3 Balita Kritis
Theryoto pun mengungkapkan bahwa kondisi balita yang dirawat di RSPP masih kritis.
Theryoto berharap 3 balita yang tengah dirawat tersebut daya tahan tubuhnya bagus sehingga bisa melewati masa kritis.
"Kondisi luka bakar tiga balita ini memang sangat serius. Sampai hari ini kita sudah berikan maksimal nantinya kita harapkan seperti apa atau perkembangan penyakitnya mudah-mudahan daya tahan tubuhnya kuat sehingga bisa melewati masa kritis ini," kata dr Theryoto.
Theryoto penanganan yang dilakukan dari pihak RSPP kepada 24 korban terbakarnya Depo Plumpang Pertamina di Jakarta Utara meliputi tiga hal.
"Untuk pengobatan yang diberikan kami melakukan penanganan lukanya agar tidak terinfeksi. Kedua kalau ada jaringan-jaringan yang mati segera kita melakukan tindakan operasi untuk membersihkan jaringan-jaringan," sambungnya.
Lalu dikatakan dr Theryoto pihaknya telah melakukan pemantauan kepada pasiennya baik makanan maupun cairannya yang masuk ataupun yang keluar.
"Kalau seandainya ada masalah-masalah perubahan dari carian tubuh bisa segera diketahui. Lalu obat-obatan antibiotik sesuai dengan pemeriksaan leb kami berikan semuanya," tegasnya.
Kemudian dikatakan kondisi pasien masih sama seperti hari sebelumnya.
Adapun untuk penanganan korban disebut telah melakukan operasi pembersihan luka bakarnya.
"Kondisi pasien hari sama seperti kemarin dan kita juga melakukan satu operasi pembersihan luka bakarnya. Dan lain-lain telah kita jalankan semuanya kita harapkan bisa diberikan satu kekuatan dan ketahanan tubuh yang baik untuk penyembuhan luka bakar tersebut," jelasnya.
Ia pun tidak bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasien.
Dikatakan dr Theryoto pihaknya melakukan yang terbaik untuk penyembuhan korban.
"Kalau lama waktu kami belum bisa memperkirakan. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin mudah-mudahan hari demi hari mengalami perkembangan karena perkembangan penyakit dan pengobatan serta daya tahan tubuh akan berpengaruh terhadap penyembuhan," jelasnya.
"Untuk pasien pasien yang alami trauma di daerah saluran nafas, kami akan lebih memperhatikan umumnya memerlukan alat bantu, biasanya pasiennya kita tidurkan supaya penyembuhannya lebih cepat," lanjut dia.
Sebelumnya menurut data BPBD DKI Senin (6/3/2023) hingga pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi korban terbakarnya Depo Plumpang Pertamina sebanyak 214 jiwa.
Rinciannya di Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 186 jiwa dan RPTRA Rasella berkurang 12 jiwa, sehingga menjadi 28 jiwa.
Kemudian berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa.
Selanjutnya 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit. Rinciannya di RSCM 1 jiwa, RSPP 24 jiwa, RS Pelabuhan 3 jiwa, RSUD Tugu 1 jiwa, RSUD Koja 1 jiwa, RS Yarsi 2 jiwa, RS Firdaus 1 jiwa, RS Pertamina Jaya 2 jiwa dan RS Pekerja 2 jiwa.
Sekadar informasi, kebakaran hebat melanda permukiman di sekitar Depo Pertamina Pulumpang, Jumat (3/3/2023) malam.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran masih dilakukan investigasi. (Tribunnews.com/ Rizki/ Rahmat)