Said Didu Unggah Video Pria yang Ngaku Anak Pejabat Pajak Punya Rubicon, Stafsus Menkeu: Itu Satire
Staf Khusus (Stafsus) Menkeu Sri Mulyani, Prastowo menanggapi cuitan Said Didu soal unggagan video pria ngaku anak pejabat pajak.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, mengunggah video seorang pria yang mengaku anak dari pejabat pajak.
Dalam video tersebut berlatar belakang gambar mobil mewah Rubicon hitam.
Said Didu mengunggahnya di akun twitter pribadinya, @msaid_didu.
Di mana dirinya mengatakan pria tersebut bak menantang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang dewasa ini disorot seusai kasus eks anak pejabat pajak yang aniaya remaja 17 tahun.
Dalam unggahannya, Said Didu juga menyertakan nama akun twitter Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keungan (Menkeu) Sri Mulyani, Yustinus Prastowo.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Bawa Buah dan Karangan Bunga Jenguk Korban Penganiayaan Anak Eks Pejabat Pajak
Video tersebut berasal dari TikTok @pikersek, bertajuk 'Anak Pejabat Pajak Nih Bos',
"Bu Menkeu yth, ini ada yg ngaku anak pjbt ditjen pajak pajak yg sepertinya menantang himbauan Ibu."
"Belum tentu anak tsb anak pjbt ditjen pajak tapi minimal sdh merusak nama baik Ditjen Pajak. Mhn perkenan mas @prastow menyelidiki hal ini. Semoga anak ini hanya cari popularitas," tulis Said Didu.
Cuitan tersebut pun langsung ditanggapi oleh Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo.
Prastowo menyebut cuitan tersebut adalah satire.
"Ini satire Pak Didu. Memang akun ini sering satire seperti ini. Kritikannya kami jadikan masukan dan perhatian," tulis Prastowo lewat akunnya @prastow.
Harta Pejabat Pajak Mulai Disorot usai Kasus Penganiayaan Viral
Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (20) kepada putra petinggi GP Ansor, David Ozora (17), berbuntut panjang.
Kasus tersebut membuat gaya hidup para pejabat pajak disorot.
Bahkan beberapa telah ketahuan bergaya hidup mewah, dan diduga memiliki rekening gendut, pemeriksaan bahkan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Tersangka penganiayaan, Mario Dandy disorot lantaran kerap pamer kendaraan mewah, motor gede hingga Rubicon.
Sang ayah, Rafael Alun Trisambodo, dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan II.
Tak hanya itu, harta kekayaan keluarga Rafael Alun juga disoroti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: HMS Center: Kasus Rafael dan Eko Pembuka Kotak Pandora Gaya Hedonis Pejabat DJP dan DJBC
Menurut laporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Rafael Alun memiliki harta kekayaan mencapai Rp56,10 miliar, dengan periodik per 31 Desember 2021.
Rupanya, kekayaan Rafael Alun tercatat naik dibandingkan LHKPN per 30 Desember 2020 yang sebesar Rp55,65 miliar.
Efek viral kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy juga merembet ke hal lainnya.
Harta pejabat pajak lainnya turut menjadi sorotan, termasuk Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yang pamer kemewahan di akun Instagram.
Gaya hidup mewah Eko Darmanto terekam lewat Instagram-nya, @eko_darmanto_bc.
Eko diketahui kerap mengunggah foto dengan latar belakang mobil mewah, motor gede, dan pesawat terbang Cessna.
Setelah sosoknya viral, kini akun Instagram Eko Darmanto telah menghilang.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)