Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Modus Pegawai Pajak Angin Prayitno dan Gayus Tambunan Kumpulkan Kekayaan dari Permainan Pajak

Mahfud MD mengaku telah melaporkan 69 pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Begini Modus Pegawai Pajak Angin Prayitno dan Gayus Tambunan Kumpulkan Kekayaan dari Permainan Pajak
Foto Kolase: Kompas.com/Ditjen Pajak
Gayus Tambunan (kiri) dan Angin Prayitno, dua pegawai pajak yang bermasalah dengan hukum. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pegawai pajak berharta jumbo kembali mencuat.

Bahkan kembali berususan hukum karena harta dan kekayaan yang dilaporkan dianggap janggal.

Dia adalah Rafael Alun Trisambodo, seorang pejabat pajak di Ditjen Pajak DKI Jakarta, yang harta kekayaannya Rp 56 miliar dipertanyakan.

PPATK kini memblokir puluhan rekening Rafael dan keluarga dengan nilai transaksi keuangan mencapai Rp 500 miliar.

Tak hanya itu, bahkan KPK menduga di Ditjen Pajak terdapat "geng" yang menyembunyikan harta kekayaan sebagaimana Rafael Alun.

Baca juga: Modus 69 Pegawai Pajak Diduga Lakukan Pencucian Uang

Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku telah melaporkan 69 pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Mahfud melaporkan puluhan pegawai Ditjen Pajak Kemenkeu tersebut kepada bos mereka karena diduga telah melakukan pencucian uang.

BERITA TERKAIT

Jauh sebelum kasus ini mencuat, saat ini seorang eks pejabat pajak yakni Angin Prayitno masih berurusan dengan hukum. 

Di tahun 2010 lalu, seorang pegawai pajak biasa Gayus Tambunan bahkan bikin heboh karena memiliki rekening puluhan miliar rupiah.

Lalu bagaimana modus Angin Prayitno dan Gayus Tambunan mengumpulkan kekayaan hingga miliaran rupiah itu dari mengurus para pembayar pajak? Berikut dirangkum Tribunnews.com, Rabu (8/3/2023) dari fakta-fakta di persidangan.

Modus Pejabat Pajak Angin Prayitno Kumpulkan Kekayaan

Jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendakwa Angin Prayitno Aji selaku Direktur Pemeriksaan dan Penagihan (P2) pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan periode 2016-2019 telah menerima gratifikasi senilai Rp 29.505.167.100 dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Angin Prayitno Aji didakwa menerima gratifikasi itu dari enam perusahaan dan satu perorangan.

Jaksa KPK Yoga Pratama menyebutkan bahwa tujuh pihak yang memberi gratifikasi kepada Angin Prayitno merupakan para wajib pajak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas