Begini Urutan Adegan Rekonstruksi Penganiayaan David, Diawali Mario Jemput AGH di Sekolah
Urutan rekonstruksi kasus penganiayaan David dimulai ketika Mario menjemput AGH di sekolah dan diakhiri mengantar korban ke rumah sakit oleh saksi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu anggota Dirreskrimum Polda Metro Jaya mengungkapkan urutan rekonstruksi terkait kasus penganiayaan David Ozora oleh tersangka Mario Dandy Satriyo yang digelar di tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Green Permata Ulujami, Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023).
Anggota polisi tersebut mengungkapkan adegan diawali ketika Mario Dandy menjemput AGH di sekolahnya.
Kemudian adegan berlanjut dengan bertemu tersangka lainnya, Sean Lukas untuk menuju TKP.
"Adegan berikutnya saat mendatangi rumah saksi (rekan David berinisial R) di mana di dalamnya ada korban. Di situ ada adegan," ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Setelah itu, lanjutnya, adegan berpindah ke lokasi penganiayaan terhadap David oleh Mario Dandy.
Baca juga: AGH Saat Rekonstruksi dan Persidangan, Psikolog Forensik Minta Penegak Hukum Perhatikan Hal Ini
Lantas adegan selanjutnya sekaligus terakhir adalah evakuasi terhadap David menuju rumah sakit.
"Terakhir ditutup dengan evakuasi yang dilakukan oleh saksi-saksi terhadap korban menuju rumah sakit," ujar salah satu polisi tersebut.
Sementara, masih berdasarkan pantauan di YouTube Kompas TV, hingga berita ini diturunkan rekonstruksi belum digelar karena TKP masih diguyur hujan hingga pukul 14.54 WIB.
Lalu untuk detail adegan yang akan diperagakan para tersangka dan saksi sejumlah 23 adegan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan alasan tidak hadirnya pelaku AGH (15) dalam rekonstruksi hari ini yaitu merujuk pada sistem Peradilan Anak.
"Iya terkait dengan sistem peradilan anak. Penyidik taat dan patuh pada sistem peradilan anak," ujarnya.
Seperti diketahui, insiden penganiayaan terhadap David oleh Mario Dendy terjadi pada Senin (20/3/2023).
Awalnya AGH yang menjadi pihak pertama yang mengadu ke Mario jika memperoleh perlakuan kurang baik dari David hingga memicu penganiayaan terjadi.
Hanya saja, ada fakta lain yang muncul ketika saksi APA-lah yang disebut menjadi orang pertama pemberitahu ke Mario soal dugaan perlakuan tidak menyenangkan oleh David.
Adapun informasi tersebut disampaikan APA pada 17 Januari 2023.
Baca juga: Mobil Rubicon Mario Dandy Dihadirkan dalam Rekonstruksi, Begini Penampakannya
Akibat informasi tersebut, Mario pun emosi dan ingin bertemu David.
Setelah itu, AGH pun menghubungi David yang saat itu berada di kediaman rekannya berinisial R di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Pada saat pertemuan itulah, David awalnya disuruh push up sebanyak 50 kali tetapi dirinya hanya mampu melakukan 20 kali.
Kemudian, David pun diminta memeragakan sikap tobat sebelum terjadinya penganiayaan.
Pasca penganiayaan terjadi, Mario langsung ditangkap oleh pihak sekuriti komplek dan diserahkan ke Polsek Pesanggrahan.
Imbas dari perubahannya, Mario dijerat dengan pasal Pasal 355 KUHP ayat 1 Subsider Pasal 354 ayat 1 KUHP Subsider Pasal 353 ayat 2 KUHP subsider Pasal 351 ayat 2 dan atau 76c Jo 80 UU PPA dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Kemudian, rekan Mario bernama Shane Lukas juga ditetapkan sebagai tersangka karena berperan sebagai orang yang memprovokasi hingga merekam aksi penganiayaan dengan menggunakan handphone milik Mario.
Lantas, ia pun dikenakan Pasal 76C Jo Pasal 80 UU Nomor 35 Tahu 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Subsider Pasal 351 KUHP.
Baca juga: Polda Metro Ungkap Alasan Tak Menghadirkan AG Pacar Mario Dandy saat Rekonstruksi
Tak hanya mereka, AGH pun naik statusnya dari anak yang berhadapan dengan hukum menjadi anak yang berkonflik dengan hukum.
Akibatnya AG dijerat dengan pasal berlapis yakni 76c Jo Pasal 80 UU PPA dan atau Pasal 355 ayat 1 Jo Pasal 56 KUHP Subsider Pasal 354 ayat 1 Jo 56 KUHP Subsider 353 ayat 2 Jo Pasal 56 KUHP.
Belakangan, AG resmi ditahan oleh penyidik Polda Metro Jaya ditahan di ruang khusus anak Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) dalam kasus tersebut.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryanda Shakti)
Artikel lain terkait Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja