Airlangga Kuasai Suara Mayoritas Seluruh Penyelenggaraan Musra Jokowi
Berdasarkan data penyelenggaraan seluruh Musra di Indonesia, Airlangga mengungguli nama-nama yang sering muncul sebagai capres dari lembaga survei.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, muncul sebagai pemilik suara mayoritas dari seluruh penyelenggaraan Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi. Dari seluruh gelaran Musra di seluruh Indonesia, Airlangga dipilih mayoritas daerah sebagai calon presiden pilihan rakyat.
Ketua Panitia Musra Relawan Jokowi, Panel Barus mengatakan, berdasarkan data penyelenggaraan seluruh Musra di Indonesia, Airlangga mengungguli nama-nama yang sering muncul sebagai capres dari lembaga survei.
Nama Ketua Umum Golkar mampu mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Panel mengakui, nama Airlangga menjadi juara dalam mayoritas penyelenggaraan Musra. Nama Airlangga menjadi pilihan nomor satu di sejumlah daerah. Antara lain Provinsi Gorontalo, Banten, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat.
"Ada persaingan yang cukup ketat di level capres berdasarkan hasil musra yaitu antara Airlangga, Prabowo dan Ganjar. Sehingga kami melihat peluang mereka untuk dipilih rakyat dalam pemilu nanti cukup besar,” ujar Panel Barus dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
Menurut Panel, melihat data hasil Musra Relawan Jokowi di seluruh Indonesia ini, peluang Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto untuk memenangkan Pilpres 2024 lebih terbuka dibandibgkan Erick Thohir.
"Erick, di Musra ada, tapi namanya tidak kuat, di beberapa wilayah muncul di beberapa tidak, Kalau dibandingkan Pak Airlangga untuk hasil Musra, ya jauh, ojo dibandingke," ujarnya.
Menurutnya, hal ini juga sesuai hasil dan pendapat sejumlah lembaga survei.
Panel mengatakan, terlebih, Airlangga sebagai Ketum Golkar memiliki peluang lebih besar untuk dicalonkan karena sudah disepakati partainya untuk diusung di Pilpres 2024.
"Pak Ganjar bukan pemilik partai atau ketum partai, begitu juga dengan Pak Erick, baru jadi ketua PSSI, artinya dua nama calon ini ketidakpastiannya nyapres sangat tinggi," ujar Panel Barus.
Ia menambahkan, keputusan Munas Golkar yang menyepakati Airlangga Hartarto sebagai bakal capres dari partai berlambang pohon beringin juga memberi keistimewaan tersendiri bagi sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
"Pak Airlangga kan secara de facto dia ketua umum partai, dan secara de facto dia capres hasil musyawarah nasional (munas) partainya," tegas Panel Baru. (*)