Apa itu Thrifting? Bisnis Pakaian Bekas Impor yang Dilarang oleh Presiden Joko Widodo
Apa itu Thrifting? Bisnis pakaian bekas impor yang dilarang oleh Presiden Joko Widodo. Simak kelebihan dan kekurangan beli barang thrifting.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
1. Lebih baik untuk lingkungan
Merek fast fashion saat ini dapat menimbulkan tumpukan limbah pakaian.
Fast fashion adalah tren mode pakaian yang cepat berubah, sehingga banyak orang yang membeli pakaian baru setiap saat untuk mengikut tren.
Membeli dan menggunakan barang bekas dapat mengurangi limbah, yang berpotensi menumpuk di tempat pembuangan sampah.
2. Hemat uang
Barang bekas biasanya memiliki harga yang lebih murah, terlepas dari kondisinya.
Ketika seseorang membeli barang bekas, hampir ia tidak membayar dengan harga seperti barang baru, meski kondisinya baru satu atau dua kali pakai.
Selain itu, barang bekas yang murah dapat membuka peluang bisnis bagi penadah barang bekas untuk menjualnya lagi.
3. Ada banyak pilihan berbeda
Pakaian bekas yang dijual biasanya menyediakan edisi yang terbatas.
Karena barang ini merupakan barang bekas dan bukan produksi massal, maka hanya ada satu barang.
Sehingga, penjual pakaian thrift menawarkan berbagai barang bekas dengan pilihan beragam.
Pembeli tak perlu khawatir pakaian yang ia beli akan sama dengan orang lain.
4. Barang Merek Terkenal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.