Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ChildFund International Ajak Jurnalis, Orang Tua & Pendidik Wujudkan Dunia Daring Ramah Anak

Perilaku perundungan online sangat berkaitan dengan pengawasan serta peran dari orang tua, tenaga pendidik hingga media.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
zoom-in ChildFund International Ajak Jurnalis, Orang Tua & Pendidik Wujudkan Dunia Daring Ramah Anak
Istimewa
kiri ke kanan, Putu Andini selaku Psikolog dan Co-Founder TigaGenerasi, Reny Haning selaku Spesialis Perlindungan Anak dan Advokasi ChildFund International di Indonesia dan Rini Suryati selaku Ketua Forum Wartawan Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak (Fortapena) usai Media Briefing Swipe Safe Initiative di Jakarta (17/3/2023). CFI bekerja sama dengan sekolah untuk mengembangkan kebijakan sekolah dan prosedur keamanan online bagi anak melalui edukasi kepada anak, orang tua, penyedia layanan dan sekolah mengenai potensi risiko online. 

Media massa sebagai kanal informasi tentunya memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi baru dan mendidik masyarakat tentang wawasan dan perspektif baru, khususnya terkait pemberitaan yang ramah anak.

"Kurangnya pemahaman dan kesadaran yang baik akan perundungan online, termasuk kompetensi digital yang memadai, bisa menjadikan orang tua dan tenaga pendidik menganggap internet tidak berbahaya."

"Sehingga mereka cenderung kurang mengawasi aktivitas daring sang anak. Karena itulah diperlukan adanya partisipasi dari media massa untuk turut mengedukasi orang tua dan tenaga pendidik sebagai bekal dalam mengawasi serta menanggapi kasus-kasus kekerasan pada anak dan orang muda yang ada di dunia daring," papar Reny.

Rini Suryati selaku Ketua Forum Wartawan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Fortapena) mengatakan, media massa telah berkembang menjadi saluran komunikasi yang masif dan berdampak besar dalam sendi kehidupan masyarakat.

"Besarnya pengaruh media terhadap kehidupan masyarakat ini terkadang menjadi suatu permasalahan, terlebih ketika kebebasan yang ada di media massa justru disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab."

"Oleh karena itu, kita sebagai jurnalis harus menjadi lebih peka dan peduli untuk terus bersama memberikan edukasi terbaik untuk masyarakat, khususnya melalui pemberitaan yang ramah anak," jelas Rini.

Di tempat yang sama, Spesialis Perlindungan Anak dan Advokasi ChildFund International di Indonesia Reny Haning mengatakan, pesatnya perkembangan teknologi informasi menuntut orang tua dan pendidik untuk lebih cepat beradaptasi dalam mengawasi aktivitas anak, mendidik serta melindungi dari ancaman yang ada di dunia daring.

Berita Rekomendasi

"Untuk ini kami hadir dengan langkah strategis untuk menggandeng jurnalis dalam memperkenalkan program Swipe Safe guna membentuk kultur digital yang positif serta membantu orangtua dan tenaga pendidik dalam menavigasi dunia maya dengan lebih baik," katanya.

Swipe Safe adalah inisiatif yang dilakukan oleh CFI dengan dukungan dari ChildFund Australia dan Australia Government yang bertujuan agar masyarakat dapat menavigasi internet dengan aman melalui edukasi anak, orangtua, penyedia layanan dan sekolah mengenai potensi risiko online.

Juga lewat pemberian keterampilan praktis bagaimana melindungi diri mereka dari risiko eksploitasi seksual, kekerasan seksual, penipuan dan peretasan di dunia online.

"Inisiatif Swipe Safe juga bekerja sama dengan sekolah untuk mengembangkan kebijakan sekolah dan prosedur keamanan online bagi anak," jelas Reny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas