Jubir Anies: Jangan Fokus di Menkonya, tapi Bagaimana Kita Menjaga Prinsip-prinsip Demokrasi
Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio, mengatakan yang substansi dari apa yang dikatakan Anies soal ada menteri koordinator (menko) yang ingin men
Penulis: Reza Deni
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio, mengatakan yang substansi dari apa yang dikatakan Anies soal ada menteri koordinator (menko) yang ingin mengubah konstitusi bukanlah siapa menko tersebut.
“Fokusnya jangan di menkonya ya, karena itu bukan yang substansial. Yang sebetulnya ingin dibahas itu adalah bagaimana kita menjaga demokrasi,” kata Hensat, sapaan karibnya, kepada Tribunnews, Sabtu (18/3/2023).
Hensat mengatakan pentingnya menjaga demokrasi agar Indonesia menjadi lebih maju.
“Dan prinsip-prinsip demokrasi itu harus dijaga. Nah itu yang penting, bukan tentang siapanya,” tandas Hensat.
Dikutip dari kanal YouTube KompasTV, sebelumnya bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan melempar kritik bahwa ada seorang menteri koordinator (menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.
Baca juga: NasDem Bela Anies Baswedan yang Bilang Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi: Tak Etis Kalau Sebut Nama
Anies mengaku tidak pernah membayangkan bahwa dukungan untuk mengubah konstitusi disampaikan secara terbuka di hadapan publik oleh seorang pejabat sekelas menteri koordinator.
"Kita tak bisa bayangkan ada petinggi menyatakan 'mari kita ubah konstitusi', tak pernah kita bayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang. Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung," imbuh Anies
Hal ini disampaikan saat berbicara soal banyaknya pertanyaan yang ia terima mengenai apakah kualitas demokrasi menurun atau tidak.
Namun demikian, Anies menilai, situasi saat ini bukanlah tanda demokrasi turun, tetapi justru orang yang tak berkomitmen pada demokrasi yang lebih berani mengungkapkan pikirannya.
Baca juga: Golkar Nilai Anies Baswedan Terlalu Berlebihan Sebut Ada Menko Mau Ubah Konstitusi
"Ini adalah bukan menurun kualitas demokrasi, kualitas demokrasi kita tidak turun, hanya orang-orang yang commit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu," kata dia.
Mantan gubernur DKI Jakarta menyatakan, praktik tersebut harus dilawan demi menyelamatkan semangat reformasi 1998.
Anies juga berkata bahwa setiap aturan terus dijaga dan dihormati demi masa depan yang lebih baik.
"Yang kita butuhkan hanyalah fair play, yang kita butuhkan hanyalah kesetaraan kesempatan, yang kita butuhkan adalah kenetralan dari yang memegang kewenangan," ujar Anies.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.